Selain itu, perusahaan juga memiliki usaha melalui PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).
Pada 2019, laba bersih TKIM mencapai US$16,51 juta dan INKP Rp274,37 juta. Secara total, perusahaan mengestimasi produksi industri di bawah naungan APP mencapai 12 juta ton per tahun.
Pemasaran produk menjangkau 120 negara di enam benua.
"APP adalah lembaga yang menaungi sejumlah pabrik pulp dan kertas di Indonesia,
yang meski masing-masing dikelola secara independen, namun dipersatukan oleh
kesamaan nilai dan histori: anggota keluarga besar Sinar Mas," tulis perusahaan di
situsnya, dikutip Selasa (14/7).
Kemudian, di sektor agribisnis dan makanan, Sinarmas juga memiliki Golden Agri-
Resources Ltd (GAR).
Perusahaan ini berdiri sejak 1996 dan tercatat di Bursa Efek
Singapura sejak 1999. Bersama salah satu anak perusahaannya, PT Sinar Mas Agro
Resources and Technology Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 1992, GAR
termasuk pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia.
Lalu, di sektor properti ada Sinar Mas Land.
Perusahaan dikenal sebagai kontraktor dalam pembangunan kota mandiri, perumahan, kawasan komersial dan industri, hotel hingga resor wisata.
Pengembangan usaha pun diklaim tidak hanya ada di Indonesia, namun juga di Asia hingga Eropa.
Selanjutnya, di bidang keuangan, Sinarmas Group menggarap pasar di Indonesia
melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA).
"Perusahaan menyediakan berbagai layanan keuangan bagi nasabah korporasi, termasuk pula usaha mikro, kecil dan menengah maupun perorangan melalui sejumlah anak perusahaan yang dinaunginya," jelas grup.
Layanan yang diberikan mulai dari perbankan, asuransi, pembiayaan nasabah, hingga
manajemen aset.
Di bidang telekomunikasi, ada PT Smartfren Telecom Tbk. Perusahaan memberikan layanan internet dengan kecepatan tinggi berbasis 4G LTE.