News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IHSG Diperkirakan Masih Bisa Ngegas hingga Level 5.210

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Hanya bertahan di zona hijau sesaat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun 17 poin atau 0,31% ke 5.632 pasca adanya 2 WNI yang terkena virus Covid-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa bergerak kembali ngegas atau menguat dengan support resistance 5.120 hingga 5210.

Lanjar menjelaskan, pergerakan IHSG kembali bertahan pada zona hijau dan kuat diatas moving average 5 hari dengan potensi uji resistance selanjutnya.

Baca: IHSG Masih Berpotensi Menguat, Cermati Saham-saham Ini

"Pergerakan dari indikator stochastic memberikan signal penguatan yang masih berpeluang, namun terbatas mengiringi momentum yang bergerka mendatar pada indikator RSI," ujarnya, Rabu (23/7/2020).

Sementara, dia menyampaikan, bursa Asia pada hari ini ditutup bervariasi dimana penguatan terjadi pada indeks Hang Seng menguat 0,82 persen.

Di sisi lain, pelemahan masing-masing dialami indeks Nikkei minus 0,58 persen TOPIX 0,62 persen, dan CSI300 0,04 persen.

"Hal ini setelah investor terfokus pada laporan pendapatan perusahaan dan kekhwatiran peningkatan tensi geopolitik antara AS dan China," kata Lanjar.

Adapun IHSG pada perdagangan hari ini ditutup naik 0,68 persen atau menguat 34,82 poin ke level 5.145,01.

"Saham-saham sektor pertambangan menguat 1,16 persen dan industri dasar 0,96 persen menjadi penopang penguatan hingga akhir sesi perdagangan," pungkasnya.

Baca: Harga Minyak dan Emas Melambung, IHSG Kembali Terbang 0,68 Persen

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank CIMB Niaga (BNGA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), serta PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Selain itu, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT PP Tbk (PTPP), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini