Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa bergerak kembali ngegas atau menguat dengan support resistance 5.120 hingga 5210.
Lanjar menjelaskan, pergerakan IHSG kembali bertahan pada zona hijau dan kuat diatas moving average 5 hari dengan potensi uji resistance selanjutnya.
Baca: IHSG Masih Berpotensi Menguat, Cermati Saham-saham Ini
"Pergerakan dari indikator stochastic memberikan signal penguatan yang masih berpeluang, namun terbatas mengiringi momentum yang bergerka mendatar pada indikator RSI," ujarnya, Rabu (23/7/2020).
Sementara, dia menyampaikan, bursa Asia pada hari ini ditutup bervariasi dimana penguatan terjadi pada indeks Hang Seng menguat 0,82 persen.
Di sisi lain, pelemahan masing-masing dialami indeks Nikkei minus 0,58 persen TOPIX 0,62 persen, dan CSI300 0,04 persen.
"Hal ini setelah investor terfokus pada laporan pendapatan perusahaan dan kekhwatiran peningkatan tensi geopolitik antara AS dan China," kata Lanjar.
Adapun IHSG pada perdagangan hari ini ditutup naik 0,68 persen atau menguat 34,82 poin ke level 5.145,01.
"Saham-saham sektor pertambangan menguat 1,16 persen dan industri dasar 0,96 persen menjadi penopang penguatan hingga akhir sesi perdagangan," pungkasnya.
Baca: Harga Minyak dan Emas Melambung, IHSG Kembali Terbang 0,68 Persen
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank CIMB Niaga (BNGA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), serta PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Selain itu, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT PP Tbk (PTPP), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)