Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup tergerus cukup dalam minus 2,78 persen atau melemah 143.40 poin ke level 5.006,22.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, anjloknya IHSG setelah perkiraan resesi global membuat kekhawatiran investor meningkat.
"Masing-masing pelemahan pada saham sektor aneka industri 4,54 persen, properti 3,69 persen, dan Infrastruktur 3,63 persen menjadi penekan IHSG selama jam perdagangan," ujarnya, Senin (3/8/2020).
Menurutnya, laporan keuangan yang dibawah ekspektasi dan indeks manufaktur yang masih belum memasuki area ekspansi menjadi faktor utama.
Baca: Riset Danareksa: Kepercayaan Masyarakat terhadap Perekonomian Indonesia Makin Melemah
Lanjar menjelaksan, rilis data indeks kinerja manufaktur Indonesia bulan Juli 2020 hanya naik sebesar 46,9 berbanding 39,1 pada periode sebelumnya.
Baca: Kepala BPS: Pergerakan Inflasi di Juli 2020 Lemah Sekali karena Daya Beli Merosot
Hal ini menjadi indikasi kinerja sektor manufaktur dalam negeri yang belum pulih karena dari segi indeks PMI Manufaktur masih berada dibawah 50.
"Artinya belum memasuki fase ekspansi. Aksi jual investor asing pada perdagangan awal pekan ini terlihat cukup tinggi sebesar Rp 1,48 triliun," pungkasnya.