Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk merilis iklan bertajuk "Wujudkan Indonesia Sejahtera dengan Semangat ROSA" pada Minggu (23/8/2020) di kanal Youtube resmi Kuku Bima Ener-G.
Iklan tersebut dibuat sejak dua tahun lalu, berlatar belakang pada masalah penciptaan lapangan kerja baru.
"Di Indonesia ini setiap tahun ada dua juta angkatan kerja baru yang harus diberi lapangan kerja. Nah dari dua juta orang ini darimana agar dapat lapangan kerja? Satu investor, kedua kan dari UMKM. Lalu saya mikir, pengusaha datang ke Indonesia untuk buka usaha itu aturannya banyak," tutur Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat di Kantor Sido Muncul, Cipete, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020).
Irwan menerangkan, saat pengusaha akan membuka tempat usaha seperti pabrik, banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi.
Baca: Panja RUU Cipta Kerja Kembali Lanjutkan Pembahasan DIM Omnibus Law
Tak jarang, ada pula aturan yang tumpang tindih antara Pemerintah Daerah dan Pusat dan menurutnya membuat pengusaha kesulitan.
"Nah dari semua masalah itu, saya kira Omnibus Law ini bagus, karena menyederhanakan ijin supaya tidak tumpang tindih antara daerah dan pusat. Saya melihat ini bagus, karena Indonesia ini kalau tidak ada investor, tidak ada lapangan kerja baru," imbuhnya.
Baca: Pengusaha Bingung, Sanksi Perdata dalam Omnibus Law
Menurut Irwan, Indonesia yang kaya dengan berbagai hasil alam sudah menarik investor.
Namun, para investor masih sedikit pikir-pikir untuk masuk karena susahnya mengurus perijinan.
"Padahal yang mau invest banyak, tapi aturannya banyak bener," jelasnya.
Irwan menambahkan bahwa tujuan dibuatnya iklan Wujudkan Indonesia Sejahtera dengan Semangat ROSA ialah mendorong diciptakannya banyak lapangan kerja baru.
"Supaya lapangan kerjanya banyak dan gaji karyawan jadi naik. Karena supply dan demand tenaga kerja, jadi banyak demandnya. Kalau lapangan kerjanya banyak, supply tenaga kerja sedikit, pasti gajinya naik," ungkap Irwan.