BTN Syariah selain memberikan pembiayaan kepada end-user atau masyarakat juga memiliki pembiayaan modal kerja bagi pengembang baik untuk konstruksi maupun pembebasan lahan. Sementara dari sisi permintaan, KPR Syariah BTN bisa membiayai subsidi maupun non-subsidi.
Untuk non-subsidi BTN Syariah memiliki pembiayaan untuk kepemilikan rumah, apartemen, ruko baik indent maupun ready stock dengan akad yang berbeda-beda dan juga margin berbeda yang bisa disesuaikan dengan kemampuan nasabah dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip syariat.
Alex mengapresiasi prakarsa DPP REI untuk memberikan informasi yang luas kepada pengembang dan masyarakat mengenai konsep perbankan syariah secara benar. Dia juga tidak memungkiri kalau syariah kerap kali tercoreng oleh oknum yang sebenarnya hanya berkedok syariah.
“Calon konsumen harus bisa lebih selektif dan berhati-hati untuk memastikan apakah pengembang dan perbankan syariah tersebut telah menerapkan hukum jual beli secara syariah, termasuk transparansi, dan juga keamanan,” ungkap Alex.
Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi menyebutkan pihaknya merupakan satu-satunya perbankan syariah yang bisa melakukan pengembangan sendiri. Sebab selain memberikan pembiayaan konstruksi, BNI Syariah juga melakukan kerjasama pengembangan, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan KPR baik subsidi maupun non-subsidi (komersil).
Menurut dia, BNI Syariah juga memiliki keunggulan karena bisa memberikan pembiayaan untuk membangun di atas tanah wakaf, dan pembiayaan ini tidak dimiliki perbankan syariah lainnya.
“Singkatnya, BNI Syariah memberikan setidaknya dua benefit sekaligus, yaitu halal dan berkah,” ujar Iwan.
Menurut Iwan, minat masyarakat untuk menggunakan pembiayaan syariah akan terus berkembang. Hal itu karena banyak orang sadar kalau syariah adalah sistem ekonomi yang tepat, meski tentu saja bukan berarti tanpa masalah.
“Saat ini masalahnya adalah literasi mengenai syariah, oleh karena itu butuh sinergi dengan semua pemangku kepentingan untuk bisa menemukan jalan keluar sehingga tidak ada lagi oknum yang mencoreng nama baik syariah,” kata Iwan.
BRI Syariah juga menjadi bank berbasis syariah dengan pertumbuhan cukup tinggi. BRI Syariah berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 59,88 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yang ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan segmen ritel dan pembiayaan KPR.
“Kami terus bertransformasi untuk bisa menjadi lebih baik dan sangat membuka diri untuk bekerjasama dengan pengembang termasuk anggota REI untuk bisa membiayai lebih banyak lagi rumah dengan tetap mengedepankan aturan yang berlaku,” kata Fidri Arnaldy, Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah.
BRI Syariah juga tercatat menjadi salah satu bank pelaksana yang terbanyak menyalurkan KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) pada tahun ini dan juga mendapatkan tambahan kuota.
Fidri mengatakan strategi BRI Syariah untuk menyalurkan KPR FLPP adalah dengan menggandeng developer yang memiliki reputasi baik dan berkomitmen membangun rumah harga terjangkau berkualitas baik, menyasar pada kelompok pekerja.