Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara pada acara "World Bank Human Capital Project Ministerial Conclave: Investing in Human Capital in The Time of Covid-19" Kamis (8/10/2020).
Di acara yang merupakan bagian dari rangkaian World Bank - IMF Annual Meeting 2020 melalui video conference ini Sri Mulyani menyoroti ketersediaan vaksin dari virus corona atau Covid-19 untuk mengakhiri pandemi ini.
“Saya pikir, perlu dibahas untuk pertemuan ini ketersediaan vaksin. Ini adalah salah satu masalah yang paling kritis dan kompleks bahkan jika Anda memiliki sumber daya," ujarnya seperti dikutip laman kemenkeu.go.id, Jumat (9/10/2020).
Jadi, Sri Mulyani menjelaskan, akan menyambut baik keterlibatan Bank Dunia dan juga program untuk membantu banyak negara untuk vaksin ini.
Baca: Meski Vaksin Sudah Terdistribusi, Masih Butuh Waktu Setahun uktuk Pulihkan Ekonomi RI
"Saya ingin sampaikan bahwa kita tidak menyia-nyiakan krisis bahkan selama pandemi ini. Indonesia terus melakukan reformasi yang sangat ambisius," katanya.
Menurut ekd direktur pelaksana Bank Dunia itu, penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas masih menjadi yang terpenting bagi pemerintah.
Baca: Dokter Ingatkan Protokol Kesehatan 3M adalah Vaksin Terbaik Cegah Covid-19
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini dinilai mengancam tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat luas.
Tidak hanya kepada masyarakat yang menghindar dari rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya karena takut tertular, tetapi juga kapasitas fasilitas kesehatan yang ada juga semakin meningkat dengan meningkatnya jumlah dari pasien Covid-19.
Pemerintah melakukan banyak langkah dan juga mengambil dan terus melakukan banyak langkah dalam meningkatkan cakupan layanan ini.
Termasuk mengubah banyak bangunan dan hotel, gedung pemerintah menjadi pusat isolasi dan perawatan kesehatan Covid-19 untuk menjawab persoalan keterbatasan kapasitas rumah sakit.
“Kami menyadari bahwa upaya kita semua membutuhkan banyak investasi tambahan yang harus aman dan kami menempatkan ini sebagai prioritas utama dalam anggaran kami. Untuk Indonesia, bahkan selama wabah ini kita akan terus melanjutkan jaminan kesehatan nasional untuk mewujudkan reformasi jaminan kesehatan universal," pungkas Sri Mulyani.