Sedangkan arus modal asing ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tahun 2019 hanya turun 0,4% menjadi US$ 526,9 miliar.
Penurunan utang luar negeri ini terutama disebabkan oleh kontraksi yang parah dalam arus masuk utang jangka pendek, yang turun 86% menjadi US$ 30 miliar dari $ 219 miliar pada tahun 2018.
Sebagian besar penurunan dapat dikaitkan dengan penurunan tajam dalam aliran utang jangka pendek ke China, yang berubah menjadi negatif (- US$ 14 miliar) pada tahun 2019.
Padahal, pada tahun 2018 utang luar negeri China bertambah US$ 188 miliar.
World Bank mencatat, negara yang memiliki utang luar negeri terbesar adalah China sebesar US$ 2,1 triliun.
Lalu, negara dengan utang luar negeri terbesar kedua adalah Brasil US$ 569,39 miliar dan India US$ 560,03 miliar.
Indonesia, tercatat menjadi negara dengan utang luar negeri tertinggi ke-7 sebesar sebesar US$ 402,08 miliar.
Dengan kurs rupiah pada Kamis (15/1/2020) di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (Rp 14.780) besaran utang luar negeri Indonesia 2019 sekitar Rp 5.942,74 triliun.
Berikut ini 10 negara berpendapatan rendah hingga menengah dengan besar utang luar negeri tertinggi:
1. Utang luar negeri China US$ 2,1 triliun
2. Utang luar negeri Brasil US$ 569,39 miliar
3. Utang luar negeri India US$ 560,03 miliar
4. Utang luar negeri Rusia US$ 490,72 miliar
5. Utang luar negeri Meksiko US$ 469,72 miliar
6. Utang luar negeri Turki US$ 440,78 miliar
7. Utang luar negeri Indonesia US$ 402,08 miliar
8. Utang luar negeri Argentina US$ 279,30 miliar
9. Utang luar negeri Afrika Selatan US$ 188,10 miliar
10. Utang luar negeri Thailand US$ 180,23 miliar
Janji Jokowi tidak menambah utang luar negeri
Pada masa kampanye Pilpres 2014, Presiden Jokowi sempat berjanji untuk tidak menambah beban utang negara dari luar negeri.
Saat itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo (Saat ini menjabat Menpan RB) mengatakan, pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) secara tegas menolak untuk menambah porsi utang luar negeri bila terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada pemilu presiden 9 Juli mendatang.
"Kita mau mandiri, sehingga segala bentuk proses pembangunan pendidikan, infrastruktur harus menggunakan dana sendiri. (Jokowi-JK) menolak bentuk utang baru supaya bisa mengurangi beban utang setiap tahun," kata Tjahjo di Gedung DPR/MPR pada 3 Juni 2014 silam.
Sumber berita: Kompas.com/Tribunnews.com/Kontan
2 Periode Jokowi, Utang Luar Negeri RI Bertambah Rp 1.721 Triliun
Inilah 10 negara dengan utang luar negeri terbesar di dunia, Indonesia termasuk