Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah berjanji untuk bekerja sama dengan otoritas luar negeri guna menjaga pergerakan mata uang tetap stabil, karena penguatan yen secara luas dipandang sebagai ancaman bagi ekonomi Jepang.
Yang pasti, dollar bisa menguat jika penghitungan suara AS terus mengulur.
"Semakin lama penghitungan suara berlangsung, semakin gugup pasar dan itu benar-benar dapat menghasilkan aliran safe-haven untuk greenback," kata Manimbo dari Western Union Business Solutions.
Dia memperkirakan adanya potensi sentimen dollar AS untuk terus terkikis dalam beberapa minggu ke depan.
Sementara mata uang China, yuan dalam negeri naik menjadi 6,5868 per dolar, yang terkuat dalam lebih dari dua tahun.
Banyak investor berharap pemerintahan Biden akan sedikit mengurangi perang perdagangan Trump dengan China, yang seharusnya menguntungkan yuan.
Terhadap euro yang menguat, dollar diperdagangkan pada 1,1882 dollar AS setelah jatuh 0,87 persen di sesi sebelumnya.
Mata uang tunggal Eropa itu telah meningkat tajam minggu ini karena melemahnya dollar AS. Selain itu , berita tentang Uni Eropa yang semakin mendekati kesepakatan anggaran juga menopang euro.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dollar AS Jatuh Ke Level Terendah 2 Bulan, Ini Sebabnya"