Pergeseran pembelian secara online ini, tambah Neneng, diprediksi akan terus terjadi bahkan setelah Covid-19 mereda dengan hampir 60 persen konsumen telah mencoba metode belanja digital.
“Oleh karena itu Grab terus berkomitmen untuk meningkatkan standar kebersihan dan keamanan pengataran makanan melalui satu, pengantaran tanpa kontak; kedua, pernyataan kesehatan; ketiga, verifikasi penggunaan masker; keempat, kami memberikan kartu keterangan pengiriman GrabFood; dan kelima, kami memastikan kemasan yang dikirimkan oleh GrabFood itu tertutup rapat,” ujar Neneng.
Ketiga, menurut Neneng akibat terganggunya mata pencaharian, konsumen kini mencari pilihan yang lebih terjangkau.
“Dengan teknologi dan data yang ada kita bisa memberikan opsi hemat kepada konsumen. Pandemi memaksa orang untuk lebih sering membeli makanan dari rumah,” ujarnya.
Selain dari sisi konsumen, Grab juga menyediakan GrabKitchen yang membantu para pelaku UMKM tetap bertahan di situasi ini. “Salah satunya yang sangat terbantu berkat kehadiran GrabKitchen adalah usaha Ayam Geprek Bu Deasy, yang ditengah pandemi mampu menjaga pemasuk, menjangkau pelanggan, bahkan menambah karyawan,” ujar Neneng.
Diharapakan dengan kehadiran GrabFood para konsumen dan pelaku UMKM semakin terbantu untuk bisa tetap bertahan bahkan kian berkembang di tengah pandemi Covid-19 ini.(*)