News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonomi Dihantam Pandemi Covid-19, Bisnis Logistik dan Jasa Kurir Justru Melesat

Editor: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deputy Branch Head JNE Express Solo Agus Yunanto, kepala Wilayah Astra-Isuzu Jateng dan DIY Sucipto, dan Branch Manager Astra-Isuzu Solo M Yusuf berbincang di depan barisan unit ISUZU ELF dan ISUZU Giga, di Kantor JNE Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/11/2020). Meski ekonomi dihantam Pandemi Covid-19, tapi perusahaan jasa kurir dan logistik terus tumbuh, berkah berkembangnya era digital dan e-commerce. JNE Solo mengandalkan 16 truk ISUZU ELF dan ISUZU Giga, untuk mengantar menyusul makin terbatasnya operasional pengantaran via udara di masa pandemi.

TRIBUNNEWS.COM - Geliat bisnis sektor logistik dan kurir melonjak saat pandemi Covid-19 di mana sektor bisnis lainnya terpuruk.

Salah satu pemicunya adalah meningkatnya aktivitas digital masyarakat saat pandemi termasuk di dalamnya belanja online atau daring.

Aktivitas ini yang mendongkrak sektor logistik dan jasa pengiriman.

Data Kementerian Keuangan menyebutkan, segmen logistik relatif stabil selama pandemi Covid-19.

Bahkan, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1% menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai transaksi naik 9,9% menjadi Rp 20,7 triliun.

Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyebutkan, kegiatan logistik yang masih dapat bertahan bahkan mengalami pertumbuhan positif adalah layanan logistik e-commerce dan layanan pengiriman barang (courier service).

Hal tersebut juga diakui Kepala Cabang Utama JNE Solo Bambang Widiatmoko saat ditemui wartawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/11) siang.

Ia menjelaskan, saat awal pandemi pada Maret dan April, volume pengiriman barang di tempatnya meningkat sampai 30%.

“Ini dipengaruhi banyak masyarakat beraktivitas di rumah, tetapi tetap melakukan transaksi pembelian lewat online,” ujar dia.

Bambang menjelaskan, sebelum pandemi, rata-rata volume pengiriman dari Solo ke berbagai wilayah seperti Jabodetabek dan Jawa Timur mencapai 20 ton per bulan.

Lanjut ke Halaman Berikutnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini