TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang aquaculture PT Panca Mitra Multiperdana akan melakukan penawan umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Perusahaan yang bergerak di industri pengolahan udang, pembekuan udang, dan perdagangan itu akan melepas sebanyak-banyaknya 667,5 juta saham.
Jumlah saham itu setara dengan 25,023% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Baca juga: OJK Sebut Ada 50 Perusahaan Lakukan IPO hingga Akhir 2020
Setiap lembar saham nantinya ditawarkan dengan harga Rp 336 hingga Rp 450. Sehingga, total dana yang dibidik perusahaan mencapai Rp 224 miliar hingga Rp 300 miliar.
Panca Mitra Multiperdana akan menggunakan 25% dari dana tersebut untuk belanja modal berupa pembangunan konstruksi pabrik baru, yakni pabrik ke-8, serta pembelian mesin beserta fasilitas penunjangnya untuk meningkatkan produksi pre-fried breaded product.
Sementara, 60% dari dana akan digunuakan untuk belanja modal berupa pembangunan konstruksi pabrik baru lainnya yakni pabrik ke-9, serta pembelian mesin beserta fasilitas penunjangnya untuk meningkatkan produksi cooked shrimp ring, breaded, dan tempura product.
Sisanya, 15% dari dana yang dikantongi akan digunakan untuk modal kerja untuk pembelian bahan baku udang dan bahan baku pelengkap untuk produksi.
Baca juga: Rhenald Kasali: Isu IPO Subholding Pertamina Terlalu Dibesar-besarkan
Asal tahu saja, saat ini Panca Panca Mitra Multiperdana memiliki tujuh pabrik. Lima pabrik terletak di Situbondo dengan kapasitas produksi total sebesar 21.300 ton dan kapasitas cold storage sebesar 45.000 ton.
Dua pabrik terletak di Tarakan dengan kapasitas produksi 3.800 ton dan kapasitas cold storage sebesar 1.000 ton.
Panca Panca Mitra Multiperdana menargetkan mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 4 Desember 2020.
Setelahnya, ,asa penawaran umum akan digelar pada 8 Desember 2020 hingga 9 Desember 2020. Sementara pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 15 Desember 2020.
Dalam melaksanakan proses IPO ini, perusahaan menggandeng PT Sinarmas Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama PT Panca Mitra Multiperdana Martinus Soesilo optimistis saham yang ditawarkan akan direspon baik oleh pasar. Sebab, sejauh ini perusahaan mencatatkan kinerja yang apik kendati pandemi Covid-19 membayangi. Di sisi lain, Martinus melihat kondisi pasar sejauh ini terlihat sudah membaik
" Kondisi market saya rasa mood-nya sudah cukup positif ya. Dengan ekspektasi vaksin yang keluar, saya rasa ini positif untuk proses kami," jelas Martinus dalam konferensi pers penawaran umum perdana saham Panca Mitra Multipersdana yang digelar secara virtual, Senin (23/11).
Mengutip keterangan resmi yang dirilis manajemen, perusahaan yang berkedudukan di Surabaya itu mengantongi penjualan hingga US$ 83,3 juta per Juni 2020. Realisasi itu meningkat 12,6% year on year (yoy) dari sebelumnya US$ 73,9 juta. Sementara, laba bersihnya meningkat drastis hingga 629,5% yoy menjadi US$ 5,3 juta.
Direkrut Sinarmas Sekurtias Kerry Rusli menambahkan, minat pasar atau respon pasar terhadap pasar modal Indonesia sejauh ini sudah mulai bangkit.
Menurutnya, pandemic outbreak sudah mencapai penghujung, sehingga diproyeksikan akan segera berakhir. Dengan demikian, emerging market akan membaik walaupun memang membutuhkan waktu
"Kita lihat dari banyaknya investor-investor asing melakukan net buy ya. Dari IHSG pun sudah lumayan rebound jadi sekitar Rp 5.600," jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Akan IPO, Panca Mitra Multiperdana bidik dana hingga Rp 300 miliar