Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia National Air Carriers Association (Inaca) mencatat jumlah penumpang maskapai penerbangan Indonesia turun drastis tahun ini atau di masa pandemi Covid-19.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Inaca Denon Prawiraatmadja dalam penandatanganan nota kesepahaman AirAsia dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
"Jumlah penumpang domestik maupun internasional pada 2019 mencapai sekitar 91 juta penumpang. Sementara di era pandemi 2020 turun 60-70 juta jadi tercatat hanya sekitar 30 juta penumpang. Hal ini berdampak secara langsung pada perekonomian nasional," ucap Denon.
Baca juga: Maskapai Umbar Promo Tiket untuk Tarik Penumpang, INACA: Layanan Tidak Akan Berkurang
Baca juga: INACA Sangat Berharap Omnibus Law Bisa Pulihkan Industri Penerbangan
Dia menerangkan hal itu karena industri penerbangan di Indonesia memiliki pasar domestik mencapai 80 persen.
"Industri penerbangan kita ini berbeda dengan industri penerbangan di negara Asia Tenggara. Dan 80 persen market domestik ini merupakan satu tulang punggung ekonomi nasional kita," tuturnya.
Denon menegaskan bahwa tidak bisa dipungkiri industri penerbangan memiliki peran vital di negara kepulauan Indonesia.
Di tengah tantangan industri penerbangan dalam negeri seperti sekarang pun Incana meyakini masih ada daerah-daerah Timur Indonesia yang belum terjangkau.
Ke depannya, Inaca dengan 36 anggotanya akan menggagas konsep yang bisa mendukung kegiatan transportasi udara di wilayah Timur Indonesia.
"Industri pariwisata kita dukung dengan transportasi udara yang rute-rutenya belum profitable," pungkas dia.