TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot melemah pagi ini, Rabu (23/12/2020).
Melansir Bloomberg, pada pukul 09.23 WIB rupiah berada pada level Rp 14.215 per dollar AS atau melemah 10 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.205 per dollar AS.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, meskipun melemah pagi ini, namun rupiah berpotensi menguat di siang hari.
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 4.000 ke Level Rp 966.000 Per Gram
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini 23 Desember 2020, Melemah ke Rp 14.282
Potensi penguatan rupiah terjadi karena beberapa harga asset berisiko dan nilai tukar di emerging market mulai menguat.
“Sentimen negatif varian baru virus corona masih membayangi pergerakan harga aset berisiko. Tapi terlihat dampak negatifnya mulai berkurang. Beberapa harga aset berisiko mulai menguat. Sebagian nilai tukar emerging market juga terlihat menguat terhadap dollar AS. Rupiah pun berpotensi menguat hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Di sisi lain, pelaku pasar juga memperhatikan proses persetujuan paket stimulus AS sebesar 900 miliar dollar AS setelah Kongres AS memberikan persetujuan lewat voting semalam.
Pagi ini, Presiden AS Donald Trump memberikan komentar, bantuan tunai ke individu yang ada di dalam RUU stimulus masih terlalu kecil.
“Tapi pasar masih belum jelas apakah Trump akan menandatangani atau menolak RUU tersebut,” ungkap Ariston.
Dari dalam negeri, sentimen penggerak rupiah adalah hasil reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo Kemarin.
“Reshuffle kabinet mungkin bisa memberikan sentimen positif ke pasar dan mendukung penguatan rupiah,” ujar Ariston.
Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.100 per dollar AS sampai dengan Rp 14.210 per dollar AS.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Reshuffle Kabinet Jokowi, Bagaimana Nasib Rupiah?"