Masuknya beberapa menteri baru di kabinet Jokowi-Maruf Amin hasil reshuffle Desember ini juga dinilai menjadi injeksidarah baru untuk memulihkan perekonomian Indonesia tahun 2021 mendatang setelah terpuruk oleh Covid-19.
Masuknya dia kader Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di kabinet, yakni Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Parekraf dan Muhammad Lutfi sebagai menteri perdagangan dinilai tepat.
Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H.Maming mengungkapkan Presiden Jokowi sudah melakukan hal yang tepat untuk memasukan kader-kader terbaik HIPMI kedalam jajaran menterinya.
“Saya rasa ini keputusan yang tepat, untuk bisa untuk menghadapi bonus demografi dan Pandemi Covid-19. Ini akan menjadi energi baru untuk pemerintahan Pak Jokowi di periode kedua, kondisi sekarang butuh energi anak muda," kata Mardani di Jakarta (22/12/2020).
Kader HIPMI dan mantan ketum HIPMI yang sudah lebih dahulu ditunjuk untuk menjabat menjadi Menteri adalah Bahlil Lahadalia sebagai Kepala BKPM dan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.
“Saat ini kita butuh energi anak muda, dengan adanya kader-kader terbaik HIPMI di jajaran Menteri kita bisa berharap adanya perubahan yang akan dibawa melalui kebijakan mereka nanti. Insyallah akan mendorong perekonomian nasional dan lahirkan lapangan pekerjaan seluas-luasnya," kata Mardani.
Dengan Indonesia yang saat ini mengalami resesi di Kuarta III minus 3,49 persen, perlu adanya percepatan untuk bisa membangkitkan perekonomian Indonesia.
“Saya berharap ada kebijakan-kebijakan yang bisa memberikan semangat baru untuk dalam dunia usaha agar bisa menekan tingginya pengganguran dan bisa berdampak untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Mardani.
Mardani mengatakan, keduanya kader terbaik HIPMI dan harapannya bisa memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia.
Optimis 2021 Pulih
Grant Thornton merilis laporan tahunan Grant Thornton International Business Report (IBR) terkait perkembangan bisnis dan ekonomi dalam 12 bulan ke depan.
Memasuki tahun 2021, pelaku bisnis Indonesia memandang optimistis bahwa ekonomi akan semakin membaik.
Hal ini diyakini oleh 79 persen responden, angka tersebut naik signifikan dari level 56 persen pada survei IBR di pertengahan tahun 2020.
Angka ini cukup menggembirakan karena menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat 2 dunia setelah China terkait optimisme pelaku bisnis secara global.