Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Serap Aspirasi (TSA) Undang-undang (UU) Cipta Kerja Franky Sibarani mengatakan pihaknya telah menerima 152 aspirasi dari berbagai pihak.
"Sampai hari ini, kami sudah menerima 152 aspirasi itu, baik melalui email, portal TSA, ada juga yang menyampaikan melalui surat ke kantor TSA," ujar Franky, dalam Konferensi Pers Laporan Awal TSA UU Cipta Kerja, Rabu (30/12/2020) sore.
Menurutnya, TSA telah menyerap aspirasi lebih dari 3.500 orang.
"Kita sudah menyelenggarakan 21 event, bertemu dengan 112 komunitas, berdialog dan menyerap aspirasi lebih dari 3.500 orang," jelas Franky.
Baca juga: Setelah Nyanyikan Halo-Halo Bandung, Aksi Buruh Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Monas Bubar
Pemerintah sebelumnya membentuk TSA ini sebagai wadah untuk menyerap aspirasi masyarakat serta mensosialisasikan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) UU Cipta Kerja.
Baca juga: Sekjen FSPMI-KSPI Pastikan Akan Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja Satu Bulan Dua Kali di Tahun 2021
Saat ini TSA tidak memiliki banyak waktu untuk menyerap aspirasi tersebut.
Karena sebelumnya telah diberikan waktu 3 bulan untuk melakukan tugasnya, pasca diresmikannya UU Cipta Kerja.
"Kita tutup (penyampaian aspirasi) per 31 Desember (pukul) 24.00 WIB, kemudian kita sampaikan tanggal 4 atau 5 Januari melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian," kata Franky.
Ia menyebut aspirasi tertinggi adalah RPP Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Aspirasi tertinggi RPP UMKM, jadi RPP UMKM merupakan RPP yang mendapat masukan tertinggi dibanding yang lain. Jadi ada 70 masukan," papar Franky.