Sejumlah pejabat publik mewakili kelompok pertama juga akan disuntik bersamaan dengan presiden. Diantaranya yakni Menkes Budi Gunadi Sadikin, MenBUMN Erick Thohir, Menlu Retno Marsudi, Mendikbud Nadiem Makarim, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, ketua Satgas Covid-19 Letjen Doni Monardo, dan Kepala BPOM Penny Lukito.
Pada tanggal yang sama, ada Ketua IDI Muhammad Daeng, ketua PPNI Harif Fadilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, ahli vaksin milenial Digayuza Rambe, Ketua MCCC Agus Syamsuddin, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Muhammad Makky Zamzami, Najwa Shihab, dr Tirta, Raffi Ahmad, dan Bunga Citra Lestari mewakili kelompok kedua.
Untuk kelompok ketiga vaksinasi perdana yakni Ketua PBNU Marsudi Syuhud, perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustaz Das'ad Latief, Perwakilan organisasi kristen, Katolik, Budha, dan Hindu.
Sementara itu vaksinasi pada 14 dan 15 Januari akan dilakukan kepada pejabat publik daerah, gubernur, Sekda, Kadinkes, Kapolda, Pangdam, dan Dirut RSUD Rujukan Covid-19 mewakili kelompok pertama.
Selain itu, pengurus profesi dan asosiasi tenaga kesehatan dan key opinion leader kesehatan daerah mewakili kelompok ke dua, dan tokoh agama daerah mewakili kelompok ketiga.
Presiden akan menggunakan vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia pada Desember tahun lalu. Presiden menyatakan bahwa dirinya menjadi orang pertama vaksin bukan untuk mendahulukan diri sendiri. Melainkan untuk memastikan bahwa vaksin yang akan digunakan aman.
"Mengapa Presiden jadi yang pertama? Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi, siap-siap saja," kata Presiden.