Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menilai, adanya integrasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pembentukan Holding Ultra Mikro, bisa memperkuat permodalan masing-masing entitas.
Diketahui, pemerintah saat ini sedang berencana mengintegrasikan usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) untuk pengembangan Ultra Mikro dan UMKM.
Baca juga: Ini Keuntungan PNM Jadi Anggota Holding Ultra Mikro
“Adanya gagasan ini akan memperkuat permodalan untuk pembiayaan ultra mikro. Sebab BRI, PNM, Pegadaian selama ini sudah beroperasi dengan karakter masing-masing,” kata Martin dalam keterangannya, Kamis (11/2/2021).
Baca juga: Holding BUMN Ultra Mikro Dinilai Akan Bawa Sentimen Positif
Kata Martin, saat ini internal BRI, PNM, dan Pegadaian harus melakukan konsolidasi agar integrasi ekosistem ketiga perusahaan bisa berjalan lancar dan solid.
"Bila integrasi berjalan tanpa ada halangan, akan ada banyak manfaat besar bagi pengembangan ultra mikro dan UMKM," ujar dia.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi menuturkan, proses pembentukan holding BUMN Ultra Mikro sejauh ini berjalan aman sebelum rampung di pertengahan tahun 2021.
"Pemerintah sudah sangat jelas memberikan semacam peta jalan, dan KPI untuk semua insititusi yang akan ikut dalam pembentukan holding. Bisnis plan-nya mereka juga sudah sangat jelas, sehingga kami bisa lihat prosesnya masih sangat aman," ucap Fathan.
Ia menyebutkan, integrasi BUMN untuk ultra mikro akan banyak membantu permodalan dan tingkat bunga pembiayaan yang dimiliki PNM serta Pegadaian.
Melalui integrasi dengan BRI, rate pembiayaan ultra mikro diprediksi akan turun karena berkurangnya beban dana PNM dan Pegadaian.
Diyakini, BRI juga akan mampu mempercepat transformasi bagi PNM dan Pegadaian, sehingga mampu menjalankan fungsi pembiayaan agresif dengan mendapat sumber pendanaan yang efisien.
"Kami tentu akan mencermati proses aksi korporasi ini dengan saksama. Apa pun permasalahannya, itu akan ditemukan dan diselesaikan sebelum proses pembentukan holding selesai," jelas Fathan.