TRIBUNNEWS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup melemah ke Rp 14.020 per dolar, Rabu (17/2/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah turun 0,65% dari posisi kemarin Rp 13.930 per dolar AS.
Hari ini, sebagian besar mata uang Asia loyo di hadapan dolar AS yang menembus lever tertinggi lima bulan, sebagaimana dilansir Kontan.co.id.
Won Korea Selatan melemah 0,71% ke level 1.107,77 yang merupakan mata uang Asia paling dalam pelemahannya.
Rupiah sendiri berada pada posisi kedua.
Selanjutnya, yuan China, peso Filipina, dan ringgit Malaysia yang berturut-turut melemah 0,36%, 0,34%, 0,29%.
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama lainnya melonjak kembali dari level terendah tiga minggu di 90,117 yang dicapai pada hari Selasa menjadi bertahan di 90,665.
Melonjaknya imbal hasil obligasi AS mendorong dolar, dengan imbal hasil tenor 10-tahun naik ke setinggi 1,333% dari sekitar 1,20% pada akhir pekan lalu.
"Kenaikan imbal hasil telah didorong oleh meningkatnya kekhawatiran inflasi di tengah kenaikan harga energi seiring dengan prospek stimulus fiskal AS yang besar dan pemulihan global yang memasuki tahap yang lebih solid karena peluncuran vaksin mengarah pada pembukaan kembali ekonomi," kata Rodrigo Catril, ahli strategi FX senior di National Australia Bank di Sydney.
Adapun, di Indonesia, Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada Rp 14.050 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini.
Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.020 per dolar AS.
Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dolar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.
Lantas, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di 5 bank besar?
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu 17 Februari 2021: Melemah ke Rp 14.019
Baca juga: Harga Emas Antam Rabu, 17 Februari 2021: Turun Rp 13.000 per Gram, Berikut Rinciannya