Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong pengembangan infrastruktur destinasi super prioritas melalui skema Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menurutnya, hal ini bisa menjadi metode pembiayaan yang sangat efektif untuk mempersiapkan infrastruktur penunjang dan pengelolaan operasional di destinasi yang dikelola Badan Otorita Pariwisata (BOP).
Baca juga: Temui Kapolri, Sandiaga Uno Ingin Percepat Gelaran Event Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
“Kita bisa berdiskusi secara rinci mengenai hal ini dan kita butuh komitmen dari saya dan jajaran juga. Tapi yang penting KPBU ini dapat mengubah paradigma dalam penyedia infrastruktur, kalau dulu kita saja yang bangun tapi sekarang kita bangun bersama-sama dengan pihak swasta,” katanya dalam rapat virtual tentang potensi KPBU, Rabu (24/2/2021).
Sandiaga menuturkan, KPBU sangat relevan dengan situasi pandemi Covid-19 yang tengah dialami oleh dunia dan Indonesia.
Baca juga: Hasil Survei LSI: Prabowo dan Sandiaga Uno Jadi Menteri Jokowi yang Kinerjanya Paling Memuaskan
Apalagi dana yang dimiliki Kemenparekraf/Baparekraf juga sangat terbatas.
Ia menyebutkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada 2021 ini telah direalokasikan untuk menangani pandemi Covid-19.
“Saya ingin platform kerja sama Kemenparekraf di KPBU ini tetap sama, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Eksekusi kolaborasi pembangunan yang kuat ini ada di skema KPBU dan kita juga harus melibatkan publik,” ucap Sandiaga.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga meminta agar masing-masing BOP, yaitu BOP Danau Toba, BOP Borobudur, dan BOP Labuan Bajo Flores beserta kedeputian terkait di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf untuk membentuk tim kecil yang mengkaji perihal KPBU.
“Nanti target tanda tangan (kontrak KPBU) itu kira-kira bulan Mei 2021. Jadi nanti di bulan Mei kita bisa memulai sesuatu,” ucap Sandiaga.