Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di masa pandemi ini, pemimpin wanita di Indonesia yang berperan aktif mengembangkan potensinya dalam dunia kerja semakin besar.
Hal tersebut didukung oleh hasil surveiGrant Thornton yang menyatakan adanya peningkatan jumlah wanita yang menduduki jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO) ke 25 persen dibanding hasil survei tahun lalu yang masih berada di angka 20 persen di Indonesia.
Posisi senior tertinggi dengan populasi wanita terbanyak di Indonesia dipegang oleh Chief Finance Officer (CFO) sebanyak 56 persen yang melampaui perolehan hasil tahun lalu yang berada di angka 48 persen.
Disusul Human Resources Director (HRD) sebanyak 40 persen dan Chief Information Officer (CIO) sebanyak 31 persen.
Baca juga: Semua Perusahaan KA di Jepang Hanya Merekrut Karyawan Sebanyak 50 Persen dari Jumlah Tahun Lalu
Laporan ini juga menempatkan Indonesia di peringkat ke-7 sebagai negara dengan posisi manajemen senior wanita paling banyak secara global.
Hasil survei juga menunjukkan adanya upaya signifikan yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Indonesia untukmemperbaiki kesenjangan gender di tempat kerja sepertimemastikan adanya yang akses peluang kerja yang setara danjuga memberikan pendampingan serta pembinaan tanpamembedakan gender.
Berbagai upaya menciptakan kesetaraan gender tentunya akanberperan positif di kondisi seperti sekarang yang belum pernahterjadi sebelumnya, dan bisnis yang paling dinamis danberwawasan ke depan akan memanfaatkan berbagai peluanguntuk memperoleh keuntungan dari perubahan ini dan terusbertumbuh
CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan para pemimpin perusahaan perlum enciptakan keragaman gender dan budaya inklusif yang memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk berpendapat.
“Di masa pasca-pandemi ini peran pemimpin sangat vital untukmencapai keragaman yang akan mendukung strategi bisnisuntuk terus tumbuh,” ucap Johanna dalam keterangannya memperingati hari perempuan sedunia, Senin (8/3/2021).
“Menciptakan lingkungan bisnis inklusif yang mendukungkeragaman gender di jenjang kepemimpinan perusahaantidaklah mudah. Karenanya, para pemimpin bisnis perlumenjalankan strategi ini untuk jangka panjang serta selalumembagikan apa yang mereka lakukan untuk mendorongperubahan di perusahaan mereka sendiri sehingga pengalamanmereka dapat menginspirasi orang lain,” tutup Johanna.