"Kita proses kalau kita terima order. Kita bikin sampel di bagian RnD Riset and Development, nanti kita bikin sampelnya kemudian kita kasih lihat dulu, oke secara bentuk bisa diterima. Kalau harga kualitas udah oke, baru dijadwali mereka buka PO.
"Biasanya kita terima order 6 bulan sebelumnya. Ada order baru ada proses dari cutting sampai finishing," kata Adji menjelaskan.
Baca juga: Ramon Y Tungka Cerita Pengalaman Daki Gunung Kilimanjaro, Setahun Latihan, Menuju Puncak Sempat Drop
Pertama-tama, setelah melalui proses riset dan dikembangkan menjadi desain, tim akan membuat sample.
Apabila sudah sesuai dengan kriteria, barulah proses produksi dimulai.
Meliputi proses pemotongan bahan, penjahitan, pemasangan aksesoris, sampai pada pengepakan.
Tapi sebelum itu, bahan baku yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan pengecekan saat tiba di gudang logistik.
Tujuannya untuk memastikan bahwa bahan baku yang digunakan sudah sesuai dengan standar. Mulai dari warnanya, sampai pada ukurannya.
"Kalau sudah memenuhi keriteria, baru kita simpan di bagian rak penyimpanan," imbuh Adji.
Setelah bahan baku sudah dipastikan sesuai standar, barulah proses pemotongan dimulai.
Disini, pemotongan bahan pun dilakukan dengan menggunakan mesin sampai pada manual.
Selanjutnya, pada proses quality control setiap logo yang sudah dicetak akan dicek dengan teliti apakah sudah sesuai atau belum.
Baca juga: Cara Gunakan Carrier Ala Traveller Ramon Y Tungka
Mulai dari ukurannya, warnanya, sampai kualitas gambar atau print yang dihasilkan.
Di sini, ruangan juga didukung oleh pencahayaan yang mempuni serta sinar ultra violet.
"Sinar UV ini nyalanya jam 4.00 WIB atau jam 5.00 WIB pagi, fungsinya supaya kuman atau jamur mati," tuturnya.