TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pelaku transportasi publik termasuk taksi dan ojek online (ojol) diharapkan menjadi salah satu prioritas program vaksinasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
Selain dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 juga dalam rangka percepatan penyelamatan ekonomi.
Pentingnya peran Pemda terhadap vaksinasi Covid-19 sesuai dengan amanah dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Hal ini juga disebut dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendagri dan Menteri Keuangan nomor 119/2813/SJ dan nomor 117/KMK.07/2020 tentang Percepatan Penyesuaian APBD 2020 Dalam Rangka Penanganan Covid-19, Serta Pengamanan Daya Beli Masyarakat dan Perekonomian Nasional.
Dalam SKB disebutkan bahwa Pemda menjadi salah satu pihak yag harus terlibat dalam penanganan dampak ekonomi akibat pandemi.
Terutama, demi menjaga agar dunia usaha daerah tetap hidup, antara lain melalui pemberdayaan UMKM serta koperasi dalam rangka memulihkan dan menstimulasi kegiatan perekonomian di daerah.
Baca juga: Belajar Tatap Muka Terbatas Prioritas Utama, Vaksinasi Guru Dikebut
”Selain golongan lansia (lanjut usia), masyarakat yang bekerja sebagai pedagang di pasar dan juga masyarakat transportasi mulai sopir angkot, ojol, dan lainnya harusnya prioritas,” kata epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, Jumat (2/4/2021).
Baca juga: Menkop Teten Jamin Pelaku UKM di Daerah Akan Segera Dapat Vaksinasi Covid-19
Pandu menegaskan bahwa otoritas Pemda memiliki peran penting supaya vaksinasi bisa berjalan lancar. ”Tanpa mereka, kemauan Pemerintah Pusat akan sulit terlaksana,” tegasnya.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Rendah, Terkonsentrasi di Kota Besar
Maka dirinya menilai Pemda harus menyusun lebih baik lagi skala prioritas program vaksinasi kepada masyarakat. Sebab masih terjadi salah sasaran dalam penentuan prioritas tersebut sehingga efektivitasnya belum tercapai.
”Mayoritas Pemda masih sangat lamban dalam pemberian vaksin. Selain itu vaksin juga banyak yang salah sasaran diberikan ke kolega pejabat daerah. Itu salah! Seharusnya diberikan ke orang-orang dari sektor yang rentan,” terusnya.
Padahal kehadiran vaksin dan program vaksinasi memberikan kepastian bagi pelaku usaha, tak terkecuali bidang angkutan masal sehingga memberikan titik terang adanya perbaikan dalam aspek kehidupan termasuk dari sisi ekonomi.
Di bidang transportasi, vaksinasi berperan signifikan karena akan meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan para pengguna transportasi publik termasuk transportasi berbasis online sehingga perekonomian bisa kembali menggeliat.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health, Griffith University Australia, dr Dicky Budiman, mengatakan para pelaku industri transportasi baik itu sopir angkot, taksi, maupun ojol sebaiknya masuk daftar prioritas vaksinasi.
Sebab selain intensitas tinggi dalam berinteraksi juga menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di daerahnya masing-masing.