Selain unbanked, pola bisnisnya dianggap memberikan resiko yang tidak pasti (uncertain risk).
Itulah kenapa, banyak pembudidaya yang terpaksa harus mencari pemodalan dari jalur tradisional, yang bunganya bisa mencapai hingga 50% per tahun,” ungkap CEO & Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah.
“Dengan pendekatan yang tepat, bisnis budidaya ikan bisa sangat menguntungkan.
Melalui data dan teknologi yang kami miliki, eFisheryFund menghubungkan pembudidaya dengan institusi keuangan dan membuka akses bagi para pembudidaya ikan untuk mendapatkan modal.
Kerjasama dengan KawanCicil ini diharapkan mampu memberikan dukungan bagi para pembudidaya untuk meningkatkan usaha budidayanya dan melipatgandakan dampak yang kami berikan kepada pembudidaya.
Dengan begitu, industri perikanan bisa lebih produktif melalui inklusi finansial yang sesungguhnya," katanya.
Pembudidaya yang ingin mendapatkan fasilitas permodalan dapat melakukan pengajuan pinjaman melalui platform digital eFisheryFund.
Pembudidaya dapat melengkapi dokumen yang dibutuhkan untuk kemudian dilakukan penilaian oleh tim eFishery untuk menentukan apakah mereka memenuhi syarat dan kriteria untuk memperoleh permodalan.
Hasil penilaian ini nantinya diteruskan kepada KawanCicil untuk kembali dianalisis sesuai dengan sistem penilaian kredit yang berlaku.