News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menparekraf Ungkap Kerugian Pembatalan Pameran Offline Tahun 2020 Tembus Rp 18 Triliun

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno ketika meninjau Kampung Agrinex yang berlokasi di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Selasa (6/4/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkap data pada 2020 kegiatan pameran industri MICE membuat kerugian sebesar Rp 18 triliun.

Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) 2021 yang mengusung tema Kolaborasi Pemulihan Industri MICE.

Baca juga: Hari Ini Dorna Sports Kunjungi Sirkuit Mandalika, Sandiaga Uno Sebut Pembangunan Capai 70%

"MICE adalah salah satu program prioritas yang kita coba dorong. Bahwa event sudah bisa berjalan namun harus sesuai dengan protokol kesehatan dan selaras dengan kebijakan pemerintah daerah setempat," kata Menparekraf Sandiaga, Kamis (8/4/2021).

Karenanya sebagai upaya untuk mendorong kembali sektor MICE, industri harus dapat melakukan penyesuaian dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan target pasar wisatawan nusantara lebih dulu.

Baca juga: Tiga Hal Ini Jadi Kunci Utama Genjot Wisata Halal Menurut Menteri Sandiaga Uno

Terlebih hasil survei UFI (The Global Association of the Exhibition Industry) terhadap 457 perusahaan di 64 negara, 37 persen di antaranya optimistis dapat kembali memulai kegiatan dalam skala lokal pada Juni 2021.

Inovasi yang dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital, sementara adaptasi adalah menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Kembangkan Ekosistem Industri Halal di Destinasi Pariwisata Prioritas  

Kemenparekraf sebelumnya telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan untuk berbagai sektor pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk kegiatan wisata MICE.

Protokol kesehatan di bidang MICE disusun bersama-sama dengan industri dan asosiasi yang merujuk pada aturan dari Kementerian Kesehatan dan aturan internasional bidang MICE.

"Sementara kolaborasi, penyelenggara MICE harus dapat bekerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Satgas COVID-19, TNI dan Polri, Pemda setempat yang bisa kita ajak gabung dalam kepanitiaan," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Ketua Umum Asperapi Hosea Andreas Runkat berharap dukungan penuh dari pemerintah melalui kebijakan travel corridor arrangement dapat membangkitkan kembali industri MICE.

"Mudah-mudahan ada lampu hijau untuk penyelenggaraan event kita selanjutnya, karena kita banyak mendatangkan buyers dan exhibitor dari luar negeri," kata Hosea.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini