Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk, melaksanakan proses topping off pembangunan proyek Maritime Tower dengan nilai kontrak Rp 706 miliar.
Direktur Operasi 1 PT PP Anton Satyo Hendriatmo mengatakan, topping off merupakan tolak ukur atau milestone penting dari sebuah tahapan pembangunan gedung bertingkat, dimana pekerjaan struktur utama telah diselesaikan dengan baik tanpa adanya insiden kematian kecelakaan kerja.
Baca juga: Begini Tanggapan Dukcapil & Kominfo soal Dugaan Data 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor
"Tapi kami masih memiliki tugas untuk menyelesaikan pekerjaan gedung ini sampai tuntas yang ditargetkan pada bulan Agustus 2021," kata Anton dalam keterangannya, Jumat (21/5/2021).
Dalam proyek Maritime Tower di Jakarta Utara, kata Anton, perseroan mengerjakan beberapa lingkup pekerjaan seperti perencanaan, perijinan, persiapan, pekerjaan landscape, pekerjaan struktur, pekerjaan baja, pekerjaan arsitektur, dan lainnya.
Baca juga: Pakar Keamanan Siber Menduga Kebocoran Data Penduduk Bermula dari Peretasan di Server BPJS
"Sampai dengan awal Mei 2021, progres pembangunan proyek Martime Tower telah mencapai 78,31 persen," ucap Anton.
Maritime Tower terdiri dari satu lantai basement, enam antai komersial dan parkir, 24 lantai tower, serta telah memenuhi standar green building yang telah disertifikasi oleh lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI) dengan peringkat Gold.
"Pembangunan proyek Maritime Tower ini menggunakan inovasi dinding penahan tanah (DPT) Berlin Wall yang terbuat dari baja IWF 250.125 dan dikombinasikan dengan hollow 50.50 yang berfungsi sebagai rangka perkuatan yang menopang panel beton," ucapnya.
"Pembuatan DPT ini dapat meningkatkan biaya efisiensi sekitar 50 persen dari penggunaan sheetpile baja," sambung Anton.