Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah mengeluarkan anggaran untuk subsidi LPG 3 kilogram (kg) selama tiga bulan sejak Januari hingga Maret 2021 sebesar Rp 14,6 triliun.
Dana tersebut masih kurang Rp 680 miliar dari yang seharusnya dibayarkan pemerintah ke Pertamina sebesar Rp 15,04 triliun.
Adapun pagu anggaran pembayaran subdisi LPG 3 kg untuk tahun ini sebesar Rp 36,56 triliun, di mana jumlah tersebut lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 22,22 triliun.
Baca juga: YLKI Apresiasi Ketersediaan BBM dan LPG Ramadan hingga Pasca-Lebaran
"Perkembangan volume LPG April 2021 realisasinya sebesar 2,416 juta metrik ton dari rencana target tahun 7,5 juta ton metrik ton dengan realisasi pembayaran per Maret Rp 14,36 triliun. Namun mestinya Rp 15,04 triliun," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji saat rapat dengan Komisi VII DPR (24/5/2021).
Baca juga: Pemerintah Jamin Pasokan BBM dan LPG Aman Saat Libur Lebaran
Menurutnya, realisasi 2,4 juta meterik ton mencapai 32 persen dari total selama setahun, di mana salah satu penyerap paling besar dari penyaluran elpiji ini di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Terdistribusi ke seluruh provinsi. Jabar dan Jateng dan Jatim itu kuota terbesar) arena penggunannya paling banyak sejak dilakukan konversi minyak tanah ke LPG," paparnya.
Tutukan menyebut, pada bulan Maret penyaluran subsidi LPG 3 kg melampaui kuota yang ditetapkan dari 0,619 juta ton menjadi 0,628 juta ton.
"Maret ini melebihi kuota yang direncanakan. Hal ini disebabkan jumlah hari penyalurannya lebih banyak 27 hari dan adanya penambahan penangkalan," kata Tutuka.