Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) melaksanakan demonstration plot (demplot) tanaman padi dengan aplikasi pupuk organik cair Phonska Oca di Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengatakan, demplot dikerjakan dua anggota holding perseroan, yaitu Petrokimia Gresik dan Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Blora, melalui perbaikan kondisi lahan dengan menggunakan pupuk organik.
Baca juga: 803 Ton Pupuk Tersedia di Lini III, Stok 6 Minggu Kedepan Aman
“Seperti diketahui, sumbangsih pertanian Blora untuk ketahanan pangan nasional cukup besar, sehingga harus benar-benar dioptimalkan,” ujar Bob dalam keterangannya, Senin (24/5/2021).
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, produksi beras selama setahun mencapai 600 ribu ton.
Sedangkan, beras yang dikonsumsi masyarakat Blora tidak lebih 150 ribu ton.
Baca juga: Musim Tanam dan Lebaran, Pupuk Indonesia Amankan Stok hingga 6 Pekan, Ini Rinciannya
"Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi petani di Blora, khususnya dalam menerapkan pemupukan yang presisi," ucap Bob.
Adapun aplikasi pupuk yang digunakan di antaranya, pupuk organik granul Petroganik, Urea, Phonska Oca, dan NPK Phonska 15-10-12 yang merupakan formulasi baru.
Phonska Oca sendiri merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara majemuk NPK dan pupuk organik dalam bentuk cair dengan kandungan C-Organik minimal 6 persen.
Pupuk ini juga diperkaya dengan unsur mikro serta mikroba fungsional yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman.
“Kandungan organik berfungsi untuk perbaikan tanah sedangkan kandungan pupuk majemuk dapat meningkatkan produktivitas, jadi sangat komplet,” ucapnya.
Menurutnya, Phonska Oca sangat cocok diaplikasikan pada tanaman padi maupun komoditas lain, dan mampu meningkatkan produktivitas antara 13 hingga 61 persen.
"Harapannya, aplikasi dalam demplot ini bisa diduplikasi oleh petani lainnya di Blora sehinga dapat mendukung produktivitas pertanian setempat,” terang Bob.
Phonska Oca diaplikasikan dengan cara disemprot, di mana dosis yang digunakan sebanyak 5 liter per hektar dan dilakukan penyemprotan secara rutin setiap satu minggu sekali.
"Menjadi kebanggan, Phonska Oca merupakan produk organik yang diproduksi sepenuhnya dengan 100 persen bahan baku dalam negeri," ungkap Bob.
Selain itu, demplot Blora ini juga menggunakan pupuk subsidi NPK Phonska dengan formulasi baru 15-10-12.
Pada 2021, sesuai dengan kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) terdapat perubahan formula pupuk NPK Phonska bersubsidi dari awalnya NPK 15-15-15 menjadi NPK 15-10-12.
“Perubahan ini dijalankan pemerintah dengan prinsip efisiensi. Namun tetap mengedepankan kualitas untuk hasil panen yang optimal,” kata Bob.
Terkait demplot aplikasi Phonska Oca di Blora, Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati menyebut, pupuk cair ini nanti bisa mengurangi kebutuhan pupuk lain, dimana aplikasinya 1 hektar lahan padi hanya membutuhkan 5 liter Phonska Oca.
"Kami sangat terbuka dengan adanya pupuk cair ini dan saya minta kepada Pupuk Indonesia khususnya untuk sama sama bergerak menjaga kestabilan harga pupuk. Dan saya minta tolong para Kades dan para petani diberikan penjelasan dan kepastian untuk masuk kelompok tani sehingga dapat menyusun e-RDKK sebagai acuan untuk mencukupi kebutuhan pupuk," paparnya.