Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program pembinaan Industri Kecil dan Menengah atau IKM dengan sistem One Village One Product (OVOP) akan fokus mendorong mereka untuk untuk go global menggarap pasar luar negeri.
"Kegiatan pembinaan IKM melalui pendekatan OVOP fokus pada aspek yang dapat mendorong IKM go global, khususnya akses pasar, peningkatan citra dan inovasi pengembangan produk yang berorientasi pada permintaan pasar," tutur Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih, saat sosialisasi OVOP secara virtual, Kamis (15/7/2021).
Saat ini meskipun pasar yang menjanjikan adalah pasar APBN, APBD, ataupun pasar dari BUMN, di luar itu ada pasar yang sangat menjanjikan untuk produk kerajinan di luar negeri.
Baca juga: Begini Strategi Founder Shopatblow Bantu Perajin Sepatu Lokal Genjot Pemasaran
"Kita tahu produk kerajinan Indonesia tidak kalah dengan negara lain, itu adalah pasar ekspor. Kami sangat mengharapkan dan sangat mengapresiasi kehadiran LPEI. Minta tolong nanti teman-teman dari LPEI, tolong para IKM di-support untuk pembiayaan mereka supaya nanti ekspornya bisa lebih bagus lagi," ungkap Gati.
Baca juga: LPEI Genjot Ekspor Kopi Melalui Desa Devisa
Kementerian Perindustrian memperkenalkan program OVOP yang baru dengan berbagai perubahannya dan diharapkan dapat memberikan gairah bagi Pembinaan IKM di daerah.
"Agar daerah mengusulkan IKM kebanggaan daerahnya yang memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai IKM OVOP," terang Gati.