Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mendorong Bank Indonesia untuk segera memajukan para pelaku UMKM khususnya yang bergerak di sektor produk halal.
Rachmat melihat, banyak sekali produk-produk halal buatan UMKM desa yang sebenarnya mampu bersaing di pasar internasional.
Maka dari itu dirinya menginginkan, produk tersebut agar dapat segera diekspor dan dijajakan di pasar internasional.
Baca juga: Kominfo Bekali Pelaku UMKM Ilmu Digital untuk Bersaing di Pasar Online
Hal tersebut dikatakan Rachmat Gobel dalam Festival Ekonomi Syariah Kawasan Indonesia Timur secara daring, Selasa (27/7/2021).
“Saya berharap program-program yang diinisiasi dan difasilitasi Bank Indonesia, bisa mendorong produk-produk UMKM kita ini dari produk desa menjadi produk nasional dan akhirnya jadi produk global,” jelas Rachmat.
Baca juga: Kolaborasi Disney dan UMKM Indonesia, Ciptakan Ragam Produksi Fashion
Dirinya juga bercerita saat melakukan kunjungan ke Rusia dan menemui pusat perbelanjaan yang khusus menjual produk-produk halal.
Di mall tersebut, Rachmat tidak menemukan satupun produk buatan Indonesia.
Dengan adanya hal tersebut, dirinya mendorong Bank Indonesia agar dapat memfasilitasi dan menjembatani produk halal lokal menjadi go internasional.
“Tiga tahun lalu saat saya berkunjung ke Rusia saya melihat ada satu shopping mall khusus untuk produk halal, dan di sana tidak ada satu pun produk Indonesia. Ini merupakan kesempatan,” ujar Rachmat.
Di tengah misinya menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah utama di dunia, Bank Indonesia kini menyusun blueprint pengembangan kebijakan ekonomi syariah di Indonesia.
Blueprint tersebut merupakan bukti dukungan bank sentral terhadap pengembangan ekonomi syariah nasional.
Terdapat tiga pilar yang saling berkaitan dalam blueprint pengembangan ekonomi berbasis syariah oleh Bank Indonesia.
Salah satunya pemberdayaan ekonomi syariah melalui pengembangan ekosistem halal dan industri halal.
Sebagai informasi, industri halal Indonesia memiliki potensi besar menjadi pusat industri halal global.
Hal tersebut tercermin dalam Global Islamic Economic Indicator yang mencatat industri makanan halal Indonesia berada di peringkat ke-4 dunia, dan industri fesyen muslim Indonesia berada di peringkat ke-3.
Untuk nilai ekspor makanan halal Indonesia di triwulan I 2021, Bank Indonesia mencatat sebesar 10,34 miliar dollar AS.
"Melalui program-program ini, mungkin bank Indonesia bisa memfasilitasi untuk membuka pintu produk kita menjadi global,” pungkas Rachmat Gobel.