News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Investasi KT&G di Industri Kretek Indonesia Serap 4.800 Tenaga Kerja

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas pendidikan vokasi untuk warga kurang mampu yang difasilitasi KT&G di Indonesia

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investasi perusahaan tembakau asal Korea Selatan, KT&G, di Indonesia telah menyerap sekitar 4.800 tenaga kerja lokal sejak kehadiran investasi perusahaan ini di Indonesia pada 2006.

Jaeyoung Cho, Chief of Global Headquarter of KT&G mengatakan, untuk bahan baku rokok,  perusahaannya membeli daun tembakau dan bahan baku lokal.

KT&G saat ini menjadi produsen rokok terbesar kelima di dunia.

Di pasar dalam negeri di Korea, perusahaan ini mempertahankan dominasinya sebagai pemimpin pasar dengan memegang market share 64 persen di 2020. 

Pasar rokok di Korea juga digarap oleh sejumlah pemain global sejak pasar produk tembakau di negara itu dibuka pada 1988, diantaranya seperti Philip Morris dan British American Tobaccco (BAT).

Baca juga: AS Sita Kapal Tanker Pengangkut Minyak ke Korea Utara karena Langgar Sanksi Internasional

Tahun 2020 lalu, KT&G membukukan penjualan bruto konsolidasian senilai KRW 5.301,6 miliar. Sementara, kapitalisasi pasarnya di bursa efek Korea Selatan mencapai KRW 11 triliun.

Selain berbisnis di rokok, KT&G juga mengembangkan usaha di sektor makanan kesehatan, real estat, obat-obatan, kosmetik, dan lain-lain.

Produk KT&G merambah pasar di 30 negara baru dan menjadi perusahaan global yang mengekspor berbagai produknya ke sekitar 110 negara.

Dalam menggarap pasar ekspor, KT&G menyesuaikan strategi ekspansinya di luar negeri dengankondisi pasar, sistem, selera konsumen lokal, dan lain sebagainya.

Beriringan dengan aktivitas bisnisnya di Indonesia, KT&G menjalankan kegiatan CSR seperti pendirian Pusat Pelatihan Kejuruan guna meningkatkan kemandirian dan keahlian kerja masyarakat kurang mampu.

Baca juga: Dwikorita Karnawati: Menjadi Seorang Pemimpin Tidak Hanya Dituntut Sekadar Pintar

Pada Desember 2020, fasilitas Pusat Pelatihan Kejuruan dibangun perusahaan ini bersama Universitas UKCW di Malang, Jawa Timur.

Mulai Januari 2021, pendidikan tentang teknologi dan keahlian menjahit diberikan secara gratis untuk keluarga prasejahtera.

Perusahaan juga menginisiasi Sangsang Fund, penggalangan dana donasi dari eksekutif dan karyawan KT&G yang berasal dari gaji bulanannya senilai tertentu untuk membiayai pendirian Pusat Pelatihan Kejuruan.

Dana yang dikumpulkan di Sangsang Fund selanjutnya digunakan untuk membantu golongan masyarakat kurang mampu dan menangani isu-isu sosial yang mendesak.

Skala operasional tahunan Sangsang Fund ini mencapai sekitar KRW 4 miliar.

"Indonesia dan Korea Selatan merupakan negara sahabat dan telah melakukan pertukaran aktivitas ekonomi di beragam bidang sejak hubungan diplomatik kedua negara resmi terjalin pada 1973," ungkap Jaeyoung Cho, Jumat (30/7/2021).

Dia menambahkan, sebagai entitas bisnis yang mewakili Korea Selatan di Indonesia, perusahaannya akan terus membina SDM berbakat yang akan memimpin masa depan dan melakukan kontribusi sosial dengan mendukung kemandirian ekonomi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini