News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen di Kuartal II, CSIS: Tidak Terlalu Impresif

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana sepi terlihat di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (28/7/2021). Meski sudah diperbolehkan membuka usaha kembali pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, banyak pedagang yag belum membuka usahanya karena sepi pembeli dan penghasilan yang berkurang hingga 90 persen lebih. Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat 7,07 persen pada kuartal II 2021, tidak terlalu impresif.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian periode April 2021 hingga Juni 2021 tumbuh 7,07 persen yoy. Yose berujar pertumbuhan ekonomi seharusnya bisa mencapai 7,5 persen.

Baca juga: Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2021 Tumbuh 3,7 Persen-4,5 Persen

"Karena harus kita ketahui kuartal II tahun lalu drop sekali. Pertumbuhan 7 persen ini, sebenarnya hanya pertumbuhan 3 persen dibandingkan kuartal I tahun 2021. Kita tidak terlalu impresif juga 7 persen," ujar Yose kepada Tribunnews.com, Kamis (5/8/2021).

Yose berpandangan, jika tidak ada penurunan aktivitas ekonomi pada bulan Juni 2021, kemungkinan besar pertumbuhan ekomomi bisa lebih tinggi lagi.

Baca juga: Indonesia Keluar Resesi Ekonomi, Golkar Apresiasi Kinerja Pemerintah

"Yang dikhawatirkan sebenarnya adalah pada kuartal III. Sekarang 1,5 bulan ini, aktivitas ekonomi sudah mengalami pelambatan. Kelihatannya tidak akan memberikan hasil yang terlalu memuaskan pada kuartal ini," tuturnya.

Pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan dipengaruhi oleh berapa lama aktivitas ekonomi dibatasi. Karena itu, ucap Yose, penting bagi pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: PPKM Bikin Kinerja Manufaktur Alami Kontraksi di Juli 2021

"Untungnya seperti di Jakarta, pusat ekonomi, sudah mulai kelihatan terkontrol. Kita harapkan pembatasan dilonggarkan. Terutama daerah pusat ekonomi. Baru bisa bicara policy untuk mengangkatnya," ucapnya.

Sebab, pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan diterapkan, jika pemerintah dapat mengendalikan penyebaran Covid-19.

"Pelonggaran itu juga harus ada dasarnya. Kondisi kesehatan membaik. Kalau tidak malah diulang lagi dan uncertainty (ketidakpastian) makin tinggi," katanya.

Ekonom CORE: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Bergantung Pada Berapa Lama PPKM Diterapkan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 akan bergantung pada berapa lama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan.

Hal itu disampaikan Direktur Riset Core Indonesia Pieter Abdullah merespon pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat 7,07 persen pada kuartal II 2021.

Baca juga: Pemerintah Berharap Ekonomi Kuartal III 2021 Masih Bisa Positif

Menurut Pieter pertumbuhan ekonomi 7,07 persen tidak bisa sepenuhnya menjadi ukuran perbaikan pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini