Dia mengatakan kapasitas produksi beton ringan saat ini turun sebesar 30 persen karena dampak pandemi Covid-19.
“Kenapa? Karena biaya logistik Indonesia yang saat ini sudah paling tinggi, mencapai 24 persen, kalau dibebankan lagi dengan cara menegakkan yang belum memakai prakondisi maka pasti akan ada kenaikan harga. Itu sama saja dengan semakin menaikkan biaya logistik kita,” katanya.