Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) diminta bekerja keras mengembangkan bisnis kargo, seiring penurunan jumlah penumpang akibat pandemi Covid-19.
Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, selama ini bisnis kargo merupakan sebagian dari sumber pendapatan maskapai, dan hanya dianggap sebagai penghasilan tambahan.
"Namun ketika penumpang turun, kargo ini harus dikembangkan. Tapi memang tidak mudah menaikkan volume, karena semua airline punya bisnis kargo," ujar Alvin secara virtual, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Penerbangan Kargo Jadi Jurus Garuda Indonesia Bertahan di Tengah Pandemi
Selain itu, kata Alvin, mata rantai bisnis kargo juga berbeda dari melayani penumpang, dan hal ini menjadi tantangan Garuda untuk meningkatkan pendapatan melalui kargo.
"Saya melihat potensi dikargo ada, tapi perlu kerja keras, bangun jaringan, karena angkutan kargo dengan udara merupakan klasifikasi yang mahal, dan tidak semua barang bisa diangkut pesawat," paparnya.
Alvin juga meminta pemegang saham Garuda yaitu pemerintah, untuk segera mengambil langkah dalam menyelamatkan maskapai berpelat merah.
"Apapun opsinya, yang paling penting segera bertindak. Tanpa kejelasan, makin berat buat Garuda karena biayanya jalan terus," ujarnya.
"Kalau tidak ada kejelasan arahnya kemana, tindakannya apa, ini juga menurunkan kepercayaan kreditur, lessor. Jadi perlu cepat apapun arahnya," sambung Alvin.