5. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan.
Saat kamu membeli saham, pada dasarnya kamu membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan yang mengeluarkannya.
Jadi semakin banyak saham yang kamu beli, semakin besar pula persentase kepemilikan perusahaan yang kamu dapatkan.
Return investasi saham biasanya berasal dari dividen dan pertumbuhan nilai saham itu sendiri.
Dividen sendiri diambil dari return yang diperoleh perusahaan.
Namun perlu dicatat, tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada investornya.
Beberapa perusahaan justru memilih menggunakan return yang didapat untuk mengembangkan bisnisnya.
Jika dibandingkan dengan tiga jenis investasi sebelumnya, risiko investasi saham terbilang yang paling tinggi.
Sebelum mulai investasi saham, sebaiknya kamu belajar istilah keuangan.
Kamu bisa memperkaya ilmu tentang istilah investasi di kamus keuangan Tokopedia.
Istilah seperti analisa fundamental, analisa teknis, dividen hingga saham bluechip bisa kamu ketahui di sini.
6. Peer to Peer Lending
Jenis investasi peer to peer lending tergolong masih cukup baru di Indonesia.
Meski demikian, popularitasnya terus melejit seiring dengan kejelasan hukum dan kemudahan yang ditawarkannya.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan fintech lending yang menjalankan model bisnis ini.
Jumlah uang yang berputar dalam investasi peer to peer lending juga terus tumbuh.
Dalam peer to peer lending, pada dasarnya kamu meminjamkan sejumlah uang kepada pihak yang membutuhkan, baik itu individu ataupun badan usaha.
Suku bunga peer to peer lending ini terbilang cukup menarik.
Banyak fintech lending yang menawarkan suku bunga pinjaman mencapai 18% per tahunnya.
Selain itu, kamu juga bisa mulai berinvestasi peer to peer lending mulai dari Rp 100.000 saja.
7. Obligasi
Terakhir ada obligasi.
Instrumen investasi yang satu ini biasanya sangat disukai oleh para pengusaha dan juga investor.
Obligasi merupakan surat utang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman.
Dalam surat ini tercantum nama kamu sekaligus tanggal jatuh tempo pinjaman.
Selain itu, di dalam surat tersebut juga terdapat bunga yang menjadi kewajiban pinjaman.
Biasanya jangka waktu investasi dari obligasi dari 1 tahun sampai 10 tahun.
(Tribunnews.com)