"Awal-awalnya mau kami bikin ke arah freshmart dengan nama Paman Isur kepanjangannya paman ikan dan sayur," ujar pria kelahiran 4 Juli 1987 ini.
Didi juga bertukar pikiran bersama pendiri program JikaMaka, Awiek Hadi Widodo dan Kadisperindag Tabalong, Husin Ansari.
Setelah itu, ia pun sepakat untuk mendirikan Aplikasi SarabaAda.
Menurut didi, nama SarabaAda sendiri dipilih karena terinspirasi dari slogan Kabupaten Tabalong yakni sarabakawa. "Jadi, artinya sarabakawa dan serba ada, dari situlah cikal bakal nama itu kita pilih," jelasnya.
Aplikasi ini pun terus mendapatkan pembaruan untuk semakin mempermudah masyarakat dalam memanfaatkannya.
Majukan usaha lokal hingga buka lapangan pekerjaan
Tujuan utama dari pengembangan aplikasi ini adalah untuk mendorong geliat ekonomi lokal dengan menyediakan pasar digital, sehingga para UMKM mendapatkan peluang untuk menjajakan produk miliknya dan mendapat eksposur lebih luas.
Dengan adanya aplikasi SarabaAda, masyarakat dapat dengan mudah mencari kebutuhan dari usaha lokal, di mana mitra yang bergabung di SarabaAda ini adalah pelaku IKM yang berdomisili di Kabupaten Tabalong.
Para pedagang seperti pedagang kebutuhan pokok, toko kelontong, mini market, warung makan siap saji adalah mitra merasakan manfaat dari aplikasi SarabaAda. SarabaAda membantu meningkatkan penghasilan dan membantu penghidupan mereka.
Tak hanya itu, pelaku usaha di bidang jasa, seperti tukang AC, tukang listrik, tukang cukur, dan lainnya juga ikut terbantu dengan adanya aplikasi ini.
Dengan kata lain, keberadaan Aplikasi SarabaAda ternyata memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat Tabalong karena bisa bergabung menjadi kurir di Aplikasi SarabaAda dengan mendaftar di aplikasi Ojex Sarabakawa.