TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 digelar Bank Indonesia (BI) sebagai upaya mendorong pengembangan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk Go Global dan Go Digital sebagai penopang perekonomian Indonesia.
Penyelenggaraan ini juga dikaitkan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Wisata Indonesia (Gernas BBI-BWI).
Acara dibuka oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) secara virtual.
Dalam kesempatan itu, Iriana mengajak para pelaku UMKM terus berinovasi, berkreativitas, serta tak berputus asa menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang berat.
UMKM Indonesia dimintanya mempersiapkan diri ke depan dengan meningkatkan keahlian dari sisi produk, desain, dan pemasaran, agar dapat menjawab selera dan kebutuhan masyarakat domestik dan internasional.
"Peluang UMKM kita untuk tumbuh besar dan maju terbuka sangat luas. Pasar domestik kita sangat besar. Ada 277 juta penduduk Indonesia yang siap membeli produk-produk berkualitas UMKM Indonesia. Pasar internasional peluangnya juga terbuka semakin luas, pemanfaatan ruang-ruang virtual untuk mempromosikan dan memasarkan produk dapat memperluas jangkauan pengenalan produk-produk UMKM Indonesia," ujar Iriana, Kamis (23/9/2021).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan gelaran KKI kali ini bisa diakses melalui website yang telah disediakan secara resmi di website Bank Indonesia maupun website resmi dari rangkaian festival KKI 2021.
Sehingga akan membantu siapapun mengakses KKI secara mudah dimanapun dan kapanpun.
Baca juga: Kembangkan Usaha, Menko Perekonomian Minta Pelaku UMKM Manfaatkan KUR Bunga 3 Persen
Selain itu, BI mengembangkan sistem pembayaran yang lebih cepat, mudah, murah dan aman guna mendorong UMKM mudah memasarkan dengan upaya-upaya digitalisasi menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
"Kami hadirkan UMKM yang berkualitas dan untuk barang yang mau dilihat atau dibeli bisa diakses di mana saja everywhere, anytime. Demikian juga kami hadirkan integrasi ekonomi dan keuangan digital yang akan kami terus akselerasi melalui digitalisasi," kata Perry.
"Kami terus mengembangkan berbagai platform untuk melakukan akselerasi digitalisasi UMKM, business network dan kami perluas secara end to end. Alhamdulillah Pak Luhut sebanyak 10,4 juta merchant sudah kami sambungkan kepada platform digital melalui e-commerce, digital banking dan sebagainya," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan Gernas BBI sangat membantu pelaku UMKM masuk pada ekosistem digital. Tercatat sampai tahun 2021 sudah hampir 12 juta UMKM yang telah Go Digital.
Karenanya dia optimistis pada 2023, total UMKM Go Digital akan menembus target yakni 30 juta pelaku usaha.
"Insya Allah total target 30 juta UMKM di akhir tahun 2023 bisa kita wujudkan dengan berbagai program Kemenparekraf. Nantinya, program lain kami kembangkan dan akan kami kolaborasikan dengan seluruh pemangku kepentingan," kata Sandiaga.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjanjikan pemerintah bakal jemput bola dan membantu pelaku UMKM yang membutuhkan.
Janji itu dia sampaikan saat berbincang dengan pelaku UMKM bidang kerajinan kriya dan wastra asal Kalimantan Timur, Fanti Wahyu Nurvita.
"Teman-teman (UMKM) Kaltim, kalau ada masalah kasih tahu saja, nanti Bu Fanti ketemu kami apa yang bisa kita bantu, ibu nggak perlu takut. Ibu jangan khawatir kita jemput bola, ada yang bikin kopi waktu itu dari Enrekang saya sudah undang kemari, kita suruh lihat ke sana, jadi kita kerja tim, dengan kementerian dan lembaga lainnya," kata Luhut.
Mendengar hal itu, Fanti memaparkan sejumlah kendala yang dialaminya.
Salah satunya meminta bantuan pemerintah di sektor penjualan luar negeri dengan menyediakan intelligent agent di negara-negara yang akan dituju pelaku UMKM.
Luhut merespon bahwa pelaku UMKM bisa memanfaatkan kerja sama dengan duta besar Indonesia di negara tujuan.
Misalnya, kata dia, dubes Indonesia di Singapura telah bekerja sama dengan BI untuk memamerkan produk UMKM Indonesia di negara tetangga.
Hanya saja, Luhut meminta pelaku UMKM untuk memastikan kualitas dari produknya agar selalu konsisten.
"Ibu juga bisa difasilitasi, saya minta kualitasnya jangan nanti tidak konsisten. Kami akan tetap bantu, saya sudah minta (tim) untuk kita lakukan training dan total quality control," katanya. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)