Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, integrasi PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV, telah mendapatkan restu Presiden Joko Widodo dan Kementerian Keuangan.
Erick mengatakan, penggabungan 4 perusahaan pelat merah ini nantinya bakal menjadikan industri kepelabuhanan nasional lebih kuat.
Baca juga: Tekan Biaya Logistik, Empat Pelindo Bakal Merger, Ditargetkan Terealisasi Oktober 2021
"Alhamdulillah, penggabungan empat BUMN pelabuhan, berintegrasi menjadi satu Pelindo sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan. Dan PP (peraturan Presiden) dari Presiden Joko Widodo dalam juga sudah disahkan,” ujar Erick kepada wartawan, Jumat (1/10/2021).
“Penggabungan ini dilakukan untuk membuat industri kepelabuhanan nasional yang lebih kuat, dan meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kinerja dan daya saing BUMN di bidang kepelabuhanan,” sambungnya.
Baca juga: Pelindo II Layani Rp 1,6 Triliun Ekspor Pertanian di Kegiatan Merdeka Ekspor 2021
Sebelumnya Pemerintah telah mengumumkan rancangan penggabungan empat BUMN di bidang Pelabuhan yakni PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, dan IV akan berintegrasi menjadi satu Pelindo.
Integrasi ini digadang-gadang akan menjadikan Pelindo sebagai badan usaha kepelabuhanan terbesar nomor 8 di dunia.
Perhitungan tersebut berdasarkan kinerja arus peti kemas Perseroan.
Integrasi Pelindo merupakan satu bagian dari program strategis pemerintah dan inisiatif Kementerian BUMN untuk melanjutkan proses konsolidasi BUMN dalam layanan kepelabuhanan.
Adapun berdasarkan kajian yang telah dilakukan atas opsi restrukturisasi BUMN pelabuhan, penggabungan adalah opsi paling sesuai karena dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah.
Dalam rancangan penggabungan, Pelindo II akan menjadi perusahaan penerima penggabungan serta Pelindo I, Pelindo III, dan Pelindo IV akan bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.
“Penggabungan akan dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah,” papar Erick Thohir.
“Salah satunya, terbuka peluang perusahaan untuk go global. Integrasi ini menempatkan Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia,” pungkasnya.