Sementara, Wakil Ketua Komite Tetap Timur Tengah dan OKI Kadin Indonesia Mohamad Bawazeer memproyeksikan realisasi IUAE-CEPA akan sangat positif.
Perjanjian itu pun diyakininya menjadi titik balik hubungan perdagangan Indonesia-Timur Tengah. B
awazeer menilai, UAE telah memiliki investasi besar di dalam negeri. Sehingga, dengan perjanjian ini, akan melengkapi perdagangan dengan UEA yang ia proyeksikan bakal semakin berkembang.
"Untuk itu, terobosan CEPA dapat menyelesaikan kendala ini. Karena di dalamnya termasuk masalah halal dan lainnya. Jadi, kita harap tahun ini bisa ditandatangani," sebut Bawazeer.
Karenanya ia percaya penuh, keberhasilan penjajakan dengan UAE akan menarik Qatar, Arab Saudi dan lainnya untuk melakukan hal serupa.
"Semoga negara teluk lainnya seperti Arab Saudi dan Qatar bisa mengikuti jejak UAE. Karena yang paling susah itu buka jalan," tuturnya.
Baca juga: Stabilkan Harga, Mendag Berencana Serap Telur dari Peternak untuk Bansos
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dari Dubai menyampaikan optimismenya bahwa , Paviliun Indonesia pada Expo 2020 Dubai akan membuat pengunjung dari berbagai negara di dunia terkesima dan mengakui potensi sangat besar Indonesia.
Paviliun Indonesia sendiri menempati lahan seluas 1.860 m2 dan luas bangunan sekitar 3.000 m2.
Paviliun Indonesia terdiri dari tiga lantai dan terletak di zona Opportunity District dengan konsep Indonesia Emas 2045.
Lutfi menuturkan, Paviliun Indonesia yang menampilkan tiga zona waktu “Yesterday, Today, and Tomorrow” akan membuka mata dunia terhadap Indonesia dari kekuatan masa lalu, sekarang, dan masa depan Indonesia sebagai kekuatan global.
“Izinkan kami menyambut semua orang dari berbagai penjuru dunia di Paviliun Indonesia. Kami berharap, dunia akan menyaksikan dan mengakui kepulauan kita sebagai peluang untuk berdagang, berinvestasi, dan berkunjung,” ucap Lutfi.