Febrio yakin, momentum pemulihan ekonomi akan terus berlanjut seiring perbaikan kondisi pandemi, akselerasi vaksinasi yang akan terus didorong, serta dukungan berbagai kebijakan yang supportif dan terukur.
"Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut termasuk perkembangan indikator ekonomi terkini, Pemerintah melihat outlook pertumbuhan Indonesia di 2021 di kisaran 3,7 – 4,5 persen," pungkas Febrio.
Sebagai informasi, berdasarkan WEO IMF edisi Oktober 2021, proyeksi ekonomi Indonesia tidak sedalam koreksi yang menimpa negara ASEAN-5 lainnya, yakni Thailand 1,0 persen (turun 1,1 poin) Malaysia 3,5 persen (turun 1,2 poin), Filipina 3,2 persen (turun 2,2 poin), dan Vietnam 3,8 persen (turun 2,7 poin).
Selain risiko global karena ketidakpastian pandemi Covid-19, penurunan proyeksi terjadi lantaran adanya disrupsi global supply yang berpotensi mendorong stagflasi global.
Stagflasi global adalah kondisi di mana terjadi tekanan inflasi tinggi namun dibarengi dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Untuk mengatasi permasalahan struktural tersebut, IMF memberikan rekomendasi penguatan kebijakan untuk kerjasama multilateral dalam upaya akselerasi dan pemerataan vaksinasi serta mitigasi terhadap perubahan iklim. (Fika Nurul Ulya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IMF Pangkas Lagi Ekonomi RI, Kemenkeu: Pemerintah Waspadai Risiko Global"