News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dorong LPKR Makin Bernilai Tambah, John Riady: Kami Tak Sekadar Kejar Pertumbuhan Bisnis

Penulis: Sanusi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebagai generasi ketiga Lippo, John Riady semakin fokus pada pengembangan bisnis kesehatan dan properti melalui induk PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

“Hal inilah yang melatarbelakangi kami menempatkan orang-orang baru di jajaran manajemen, agar LPKR lebih bernilai, lebih transparan, serta mampu melihat peluang jangka pendek dan jangka panjang,” tambah John.

Dia menambahkan proses transformasi dan penerapan prinsip bisnis yang mengacu kepada ESG ini telah menuai hasil, tercermin dari sisi operasional LPKR yang memiliki pertumbuhan kinerja berkesinambungan.

Pada Semester I 2021, LPKR melaporkan total pendapatan meningkat 36 persen YoY (year on year) menjadi Rp 7,23 triliun dan EBITDA tumbuh 102 persen menjadi Rp 1,95 triliun. Penjualan pemasaran di semester I 2021 tumbuh 122 persen YoY dan mengikuti penjualan awal yang kuat di Kuartal III/2021.

Hal itu, kata John, disumbangkan dari aspek transformasi yang menyangkut operational excellence.

Sebaliknya, aspek lainnya seperti perbaikan tata kelola serta pemberian manfaat kepada lingkungan alam serta lingkungan sosial sekitar, merupakan proses jangka panjang yang harus dilakukan terus menerus.

Sejauh ini, LPKR selain menerapkan konsep pembangunan perumahan urban yang ramah lingkungan, juga telah merealisasikan konsep sinergi antara warga sekitar dan pengembang. Seperti di Lippo Village, Karawaci dimana LPKR mengembangkan proyek perumahan, telah terbentuk serupa “Desa Tangguh” yang dibina LPKR.

Desa Tangguh lahir dari fakta pandemi Covid-19 yang membuat tak sedikit masyarakat terdampak secara ekonomi. Sehingga LPKR meminjamkan lahan miliknya untuk sementara waktu kepada masyarakat sekitar yang terdampak pandemi Covid-19 untuk dikelola menghasilkan usaha pertanian swadaya membantu ketahanan pangan warga terdampak. Hasil usaha pertanian dan perikanan swadaya tersebut pun bisa dinikmati warga terdampak secara gratis.

“Kami meminjamkan lahan untuk kegiatan itu seluas lebih kurang empat hektar. Upaya ini sangat bagus karena terjadi circular economy," kata John.

John menegaskan melalui penerapan ESG, risiko terhadap efek negatif itu selalu jadi pertimbangan sejak dari menentukan investasi, menyusun strategi bisnis hingga menjalankan operasional.

“Komitmen ini sesungguhnya lebih luas dan berdampak dibandingkan dengan CSR yang seringkali tidak bersentuhan dengan proses bisnis, karena itu Lippo juga berkomitmen untuk penerapan prinsip tersebut dari seluruh aktivitasnya,” tutup John.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini