News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Tak Terjadi di KCJB Saja? Berikut yang Terjadi di Luar Negeri

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas meninjau kedatangan sejumlah rel sepanjang 50 meter di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Depo Kereta Cepat Tegalluar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/4/2021). Batang rel ini memiliki standar UIC 60 atau R60 yang artinya memiliki berat 60 kg per satu meter, yang akan menjadikan lintasan kereta cepat minim sambungan sehingga mendukung peningkatan keamanan dari perjalanan KCJB. Total ada sebanyak 12.539 batang rel kereta yang akan diangkut, didatangkan langsung dari Cina menuju Pelabuhan Tanjung Intan Selatan Cilacap, diangkut menggunakan kereta angkutan ke Stasiun Rancaekek. Setelah itu rel dibongkar di Depo Tegalluar, Rancaekek. Tribun Jabar/Gani Kurniawan

Dengan panjang rute proyek kereta cepat ini 345 kilometer, dana belaja modal atau capital expenditure per kilometernya sebesar 50 juta dolar atau Rp 710 miliar.

Kata Salustra, proyek tersebut juga mengalami cost overrun sebesar US$ 1,7 miliar atau Rp 24,14 triliun dari rencana semula.

Adapun pembiayaan proyek berasal dari konsorsium perusahaan Taiwan yang dilakukan melalui Kerja Sama Badan Usaha dan Pemerintah (KPBU) dan juga pemerintah.

3. Kereta Cepat Madrid-Barcelona

Proyek kereta cepat ini dirancang akan menelan biaya investasi segede 12,6 miliar dolar atau Rp 179,9 triliun dengan panjang rute 621 kilometer.

Dengan biaya sebesar itu, pengeluaran modalper kilometernya sebesar 20 juta dolar sekitar Rp 284 miliar.

Baca juga: Faisal Basri : Proyek KCJB Bisa Berdampak pada Citra Presiden Jokowi di Akhir Jabatan

Proyek ini mengalami cost overrun hingga  4,2 miliar, dolar atau setara Rp 59,64 triliun. Sementara pembiayaan proyek ini berasal dari pinjaman berbagai lembaga perpanjangan tangan Uni Eropa. Adapun pemerintah Spanyol turut membiaya biaya cost overrun.

4. Kereta Api Addis Abaaba-Djibouti

Proyek kereta cepat ini pada awalnya dirancang akan menghabiskan dana investasi sebesar  4,5 miliar dolar, setara Rp 63,9 triliun dengan panjang rute 756 kilometer.

Dengan begitu, pengeluaran modal atau capital expenditure per kilometernya sebesar  5 dolar juta atau sekitar Rp 71 miliar. Proyek tersebut juga memiliki cost overrun sebesar 1 miliar dolar atau sekitar Rp 14,2 triliun.

Adapun pembiayaan proyek kereta cepat ini berasal dari 70% utang dari China Eximbank dan 30% lainnya dari ekuitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Laos dan BUMN China.

Salursa menyebut kenaikan kebutuhan anggaran kereta cepat di banyak negara ini terjadi karena berbagai faktor.

Baca juga: Faisal Basri: Investasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sampai Kiamat Tidak Balik Modal

Di Indonesia terjadi, antara lain, adanya kenaikan biaya konsturksi, pembebasan lahan, biaya head office dan pra-operasi, dan biaya yang lainnya.

"Kami sudah membuka sebanyak 14 tunnel. Banyak orang menyebut kalai KCJB itu membuka gunung yang sangat sulit medannya. Hal itu menjadi sebab juga terjadinya cost overrun di proyek ini," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini