News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Garuda Indonesia Merugi

Sejarah dan Profil Pelita Air, Maskapai yang Digadang Jadi Pengganti Garuda Indonesia

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu armada milik Pelita Air, maskapai ini digadang-gadang akan menggantikan Garuda Indonesia apabila ditutup.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah sejarah maskapai Pelita Air yang digadang-gadang menjadi pengganti Garuda Indonesia apabila ditutup.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sedang dalam masalah serius karena terlilit utang.

Selain itu, akibat adanya pandemi Covid-19 yang masih belum pasti kapan berakhirnya, membuat keuangan Garuda Indonesia akan sulit untuk tetap bertahan.

Ditambah maskapai ini juga sedang menghadapi gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang menyebabkan kepailitan, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Utang Menggunung dan Digugat PKPU, Nasib Garuda Bisa Seperti Merpati?

Baca juga: Digugat PT Mitra Buana Koorporindo, Garuda Indonesia Terancam Pailit

Akibat terpaan masalah keuangan yang terus menggempur, maka Kementerian BUMN pun sedang menyiapkan penggantinya apabila Garuda Indonesia sudah tidak dimungkinkan untuk beroperasi.

Kementerian BUMN pun memilih Pelita Air sebagai maskapai pengganti untuk mengisi jadwal penerbangan dari Garuda Indonesia.

Lalu bagaimana profil dan sejarah Pelita Air ?

Sejarah dan Profil Pelita Air

Maskapai Pelita Air merupakan anak perusahaan dari perusahaan BUMN lainnya yaitu PT Pertamina (Persero) Tbk.

Dikutip dari pelita-air.com, awal berdirinya Pelita Air merupakan hasil dari bertambahnya kebutuhan operasional Pertamina pada 1963 dan bernama Pertamina Air Service.

Tujuh tahun kemudian, tepatnya tahun 1970, Pertamina mendirikan PT Pelita Air Service (PAS) sebagai anak perusahaan untuk menyediakan operasi penerbangan dan sebagai pengganti dari Pertamina Air Service.

Tujuan lainnya adalah untuk membantu pengangkutan minyak di lokasi-lokasi terpencil yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Selain itu terdapat juga penerbangan yang dilakukan oleh Pelita Air Service seperti:

- Transmigrasi;

- Pemadaman kebakaran;

- Transportasi untuk pengungsi;

- Kebutuhan kemanusiaan;

- Kebocoran minyak;

- Fotografi udara;

- Transportasi kargo.

Kesukesan dari Pelita Air Service membuat Pertamina memberikan hak untuk mengelola keuangan sendiri pada 1981.

Hal tersebut dalam rangka untuk meningkatkan kesiapan PAS untuk berkompetisi lebih jauh dalam bidang penerbangan domestik komersial serta agar mampu untuk bersaing secara internasional.

Baca juga: Kereta Cepat Dinilai Akan Memacu Pertumbuhan Investasi di Jakarta dan Jawa Barat

Untuk sekarang, Pelita Air Service sudah mengembangkan layanan yang bersifat internasional seperti:

- Layanan penerbangan VVIP;

- Layanan untuk transportasi ke lepas pantai;

- Pengibaran spanduk dari udara;

- Evakuasi medis;

- Operasi seismik;

- Survei Geologi;

- Hellrig;

- Perawatan dan pemeliharaan pesawat.

Perkembangan dari PAS yang dilakukan selama lebih dari 45 tahun dengan pengalaman dalam segala bentuk jenis penerbangan membuat Pelita Air mendapat kepercayaan untuk memberikan pelayanan kepada Presiden dan berbagai pejabat tinggi negara.

Pelita Air pun telah berperan dalam penerbangan secara reguler dari tahun 2000 hingga 2005.

Sayangnya, setelah itu mereka memutuskan untuk berhenti berkecimpung dalam persaingan penerbangan domestik untuk lebih fokus kepada bisnis utamanya, yaitu penerbangan charter.

Terkait bisnis perawatan dan pemeliharaan pesawat, Pelita Air Service memiliki anak perusahaan yang bernama PT Indopelita Aircraft Services.

Selain bisnis perawatan dan pemeliharaan pesawat, ada pula lapangan udara milik sendiri yang berlokasi di Pondok Cabe dan terdiri dari hangar, gudang, serta landasan pacu sepanjang 2.000 meter.

Kemudian untuk armadanya, Pelita Air Service memiliki pesawat berjenis rotary dan fixed wing yaitu:

Salah satu armada milik Pelita Air yang berkode ATR 72-500 dan bertipe fixed wing. (tangkap layar dari pelita-air.com)

Fixed Wing

- ATR 42-500;

- ATR 72-500;

- CASA 212-200;

- AT 802.

Rotary Wing

- Bell 412 EP;

- Bolkow NBO-105;

- Sikorsky S76 C++;

- Sikorsky S76-A;

- Bell 430.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Muhammad Idris)

Artikel terkait transportasi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini