Mitratel berencana menambah jumlah menara telekomunikasinya sekitar 6.000 unit usai IPO. Dengan begitu, kepemilikan menara Mitratel bakal bertambah menjadi lebih dari 34.000 unit dibandingkan dengan kepemilikan saat ini yang sebanyak lebih dari 28.000 menara.
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, dana akuisisi sekitar 6.000 menara tersebut bakal bersumber dari hasil IPO.
Sebagaimana diketahui, Mitratel mengincar dana segar sebanyak-banyaknya Rp 24,9 triliun dari IPO, lalu sebesar 50 persen dananya akan digunakan untuk belanja modal anorganik.
Menurut Hendra, Mitratel membuka peluang untuk membeli menara dari berbagai pihak.
"Kami tidak membatasi untuk akuisisi dari Telkomsel ataupun Telkom. Kami terbuka untuk akuisisi dari pihak manapun di luar Telkom Group," kata Hendra dalam acara konferensi pers yang berlangsung secara virtual, Selasa (26/10/2021).
Selain melakukan pengembangan anorganik, Mitratel juga akan mendorong pertumbuhan secara organik.
Menurut Hendra, setelah IPO, Mitratel juga akan berupaya untuk membangun menara baru dan menambah kolokasi demi meningkatkan rasio penyewaan (tenancy ratio) menara.
"Kami juga akan mengambil peluang, terutama untuk sektor yang berhubungan dengan 5G, seperti fiber optic, Internet of Things (IoT), dan infrastruktur lainnya yang mendukung 5G," ucap Hendra.
Mitratel juga akan fokus untuk meningkatkan efisiensi, baik secara manajemen vendor atau melakukan pengembangan IT.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menambahkan, saat ini, Mitratel memiliki model bisnis yang atraktif dan kokoh dengan visibilitas pendapatan yang tinggi karena didukung oleh pelanggan berkualitas tinggi.
Perusahaan juga memiliki profil keuangan yang atraktif dengan margin yang terus meningkat, kemampuan arus kas yang kuat, serta posisi keuangan yang terkemuka di industri menara telekomunikasi.
Ke depannya, Mitratel berencana untuk ekspansi jangka panjang ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
“Sejalan dengan visi untuk menjadi leader dan provider terbaik dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi di Asia Tenggara, Mitratel juga tengah mempersiapkan strategi untuk ekspansi jangka panjang di Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Kami akan terus menyediakan layanan infrastructure solution dengan kualitas prima dan harga yang kompetitif demi memberikan value yang tinggi bagi para investor,” ungkap Teddy.