News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perkembangan Industri Kreatif Miliki Tantangan, FAB: Banyak Pemilik Ide Kreatif Yang Takut Gagal

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri ekonomi kreatif di Indonesia digadang-gadang memiliki potensi yang sangat besar. Ide-ide kreatif tersebut kerap muncul dari pemikiran kaum milenial.

Terlebih, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta industri ekonomi kreatif mampu mendongkrak pemulihan ekonomi global, serta menjadikan ekonomi kreatif sebagai kontributor penting dalam proses pemulihan tersebut.

CEO Fantastis Anak Bangsa (FAB) Fritz B Tobing mengatakan, tren industri kreatif berbeda-beda di setiap sub sektornya.

Dirinya menyebut, untuk saat ini,

Baca juga: FAB Ajak Semua Pihak Membangun dan Mengembangkan Usaha Kreatif di Indonesia Agar Lebih Maju

kriya dan fesyen merupakan sub sektor yang sedang mengalami peningkatan cukup signifikan.

Untuk sub sektor yang memiliki potensi besar tapi belum tergarap secara maksimal adalah industri perfilman.

"Tren industri kreatif di Indonesia pada setiap sektornya berbeda-beda, dan di sektor kriya dan fesyen tumbuh paling besar. Sementara potensi yang bagus itu seperti movie dan itu salah satu contoh yang harus kita kembangkan," ucap Fritz di Jakarta, (28/10/2021).

Di samping potensi yang besar, industri kreatif ini memiliki tantangan yang cukup besar.

Baca juga: Kementerian Perdagangan Dukung Produk Ekonomi Kreatif Indonesia Tembus Pasar Pasifik

Fritz mengungkapkan, sebenarnya banyak pelaku atau anak muda yang memiliki ide cemerlang. Hanya saja mereka tidak memiliki keberanian untuk melanjutkan ide kreatifnya tersebut.

Selain itu, para pemilik ide kreatif tidak memiliki modal untuk mengembangkan project-nya. Modal yang dimaksud ini adalah jaringan (relasi) hingga wadah untuk berkembang.

"Tantangan terbesar para pemilik ide kreatif ini adalah keberanian, karena mereka rata-rata takut gagal," ucap Fritz.

Baca juga: Festival Kreatif Lokal 2021 Geliatkan Bisnis UKM Ekonomi Kreatif di Mandalika

"Dan juga, mereka tidak memiliki atau memaksimalkan modal. Modal di sini bukan uang, tapi jaringan dan sebagainya," lanjutnya.

Untuk itu Fantastis Anak Bangsa atau FAB, siap mengembangkan usaha kreatif anak bangsa melalui platform bisnisnya.

Platform ini merupakan platform bisnis kreatif pertama di Indonesia yang akan menjadi ekosistem bagi seluruh pemain dalam industri kreatif, baik individu maupun korporasi, yang semuanya saling bersinergi dalam sebuah ekosistem yang inklusif.

Setiap pelaku dan pengguna usaha kreatif yang ada di dalam platform bisnisnya, mampu mendapatkan berbagai bentuk dukungan.

Yaitu dalam fase perancangan, peluncuran, pelaksanaan, pengembangan, perluasan bahkan perbaikan dan restorasi bisnis.

Platform ini dipastikan juga akan memberikan efek turunan dari bisnis yang dijalankan sehingga masing-masing bisnis bisa bertumbuh sesuai cita-citanya, tanpa kehilangan ciri khas masing masing.

FAB juga telah mempersiapkan platformnya untuk generasi Z dan Milenial muda dengan meluncurkan program Y (Young Creative Entrepreneur Program).

Y diperuntukkan bagi talent kreatif muda dengan cakupan usia 18 - 30 tahun, untuk dipersiapkan sebagai pengusaha muda bidang kreatif terbaik.

“Kami mengajak seluruh teman-teman kreatif muda Indonesia agar berani menjadi seorang creative entrepreneur,” pungkas Fritz.

Fantastis Anak Bangsa, merupakan sebuah platform bisnis yang diciptakan bagi para entrepreneur untuk membangun dan mengembangkan berbagai usaha kreatif berbasis teknologi.

Beroperasi sejak 28 Oktober 2011, FAB berkembang menjadi ekosistem bisnis kreatif dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia, dengan 34 usaha kreatif yang telah melibatkan 20 ribu talent kreatif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini