"Enggak ada (reshuffle dalam waktu dekat)," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Praktino sendiri ke Gedung DPR untuk menemui Ketua DPR Puan Maharani dan pimpinan DPR lainnya untuk menyerahkan surat presiden (surpres) terkait Ibu Kota Negara (IKN).
Dirinya hadir di Kompleks Parlemen Senayan bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala BAPPENAS Suharso Monoarfa.
Diketahui, isu reshuffle berkembang selain karena pensiunnya Panglima TNI, juga berbarengan dengan masuknya poros baru di pemerintahan lewat Partai Amanat Nasional (PAN).
Sejumlah nama PAN pun disebut berpotensi mengisi pos kementerian dan lembaga. Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan merespons santai perihal isu tersebut.
Menurut pria yang akrab disapa Zulhas itu, pihaknya menyadari bahwa saat Pilpres 2019 lalu mendukung pasangan calon yang kalah yakni Prabowo-Sandiaga, sehingga PAN merasa tidak punya hak untuk mengisi slot kabinet.
"Saya menyampaikan, PAN itu mendukung Prabowo walaupun sekarang jadi Menteri, ya itu soal lain. Jadi, kita gak punya hak soal apapun," kata Zulhas kepada wartawan di Kantor DPP PAN, kawasa Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (23/8/2021) lalu.
Namun Zulhas mengatakan apabila pihaknya diminta untuk berkontribusi di kabinet, maka kader terbaik PAN akan didelegasikan membantu pemerintahan saat ini.
"Semuanya hak Pak Jokowi, karena kami kan gak mendukung (waktu Pilpres 2019), kalau kami diminta membantu Indonesia apapun kami beri," ujarnya.
Airlangga Nyapres?
Airlangga Hartarto sendiri disebut-sebut akan maju alias nyapres di kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Sejumlah baliho bergambar Airlangga Hartarto banyak bertebaran di sejumlah daerah terutama di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat.
Terkait spekulasi tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang hingga kini belum juga mendeklarasikan diri untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 meski mendapat dukungan dari Kader.
Kata Doli, alasan terbesarnya karena Ketum Golkar itu saat ini masih fokus menjabat dan mengemban tanggung jawab sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian.
Tak hanya itu, Airlangga sendiri juga saat ini masih memiliki tugas sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
"Persoalannya sekarang itu, Pak Airlangga punya tanggung jawab besar. Negara memberikan kepercayaan melalui presiden, sebagai menko, KPC-PEN. Tentu kami pun juga mendorong dan bisa memahami tugas negara jauh lebih penting, makanya fokus pak Airlangga masih pada tugasnya," kata Doli saat ditemui di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (20/10/2021).
Pernyataan tersebut disampaikan Doli ketika disinggung terkait deklarasi yang diutarakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk Pilpres mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung (tangkap layar)
Kendati Airlangga belum resmi deklarasi, namun Doli mengisyaratkan kesiapan dari Menko Perekonomian itu untuk menerima dukungan para kader untuk maju dalam kontestasi Pilpres.
Hanya saja kata dia, Airlangga akan menyatakan kesiapannya maju Pilpres atau deklrasi diri pada waktu yang tepat.
"Sebagai kader terbaik partai, saya kira kalau diberi amanah partai, panggilan kepercayaan dari publik, rakyat, saya kira Insya Allah Pak Airlangga siap," kata dia.
"Kita lihat perkembangan, nanti pada saat momen yang tepat lah ya, akan Pak Airlangga dan Golkar akan menyampaikan ke publik," tukasnya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila/MuhammadZulfikar/Rizki Sandi Saputra/Reza Deni