TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior Universitas Indonesia sekaligus ekonom senior INDEF Faisal Basri telah melakukan simulasi sederhana terkait keuntungan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sebelumnya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China dan mengalami peningkatan nilai investasi (cost overrun) dari semula Rp 86,5 triliun menjadi Rp 114,2 triliun.
Akibat pembengkakan biaya investasi ini, pemerintah Indonesia akhirnya turun tangan dengan menggelontorkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
Baca juga: Aturan Terbaru Naik Kereta Api Jarak Jauh November 2021, Masa Berlaku Hasil Tes PCR Jadi 3x24 Jam
Dalam hal ini, lewat Penyertaan Modal Negara (PMN), pemerintah menyuntik PT Kereta Api Indonesia sebesar Rp 4 triliun pada tahun depan.
Dengan kondisi tersebut, Faisal pun melakukan simulasi sederhana terkait kapan proyek ini bisa balik modal. Berdasarkan simulasi yang dilakukan olehnya, dalam skenario paling buruk, proyek ini baru bisa balik modal pada 139 tahun mendatang.
Baca juga: KCIC Klaim Kereta Cepat Tak Bising dan Berdesain Muatan Lokal
“Kami ada simulasi sederhana, kalau nilai investasi Rp 114 triliun, dengan kursi yang diisi 50 persen dengan jumlah trip sekitar 30 kali sehari dan harga tiket Rp 250 ribu, maka kereta cepat baru balik modal 139 tahun lagi. Ini aja belum memperhitungkan biaya operasi,” ujar Faisal, Selasa (2/11).
Kemudian, dengan nilai investasi sama, jumlah kursi yang terisi lebih tinggi atau sebesar 60 persen dan jumlah trip lebih banyak yaitu sebanyak 35 trip sehari dan dengan harga tiket Rp 300 ribu, maka proyek ini akan balik modal lebih cepat menjadi 83 tahun.
Skema lain, bila kereta cepat diisi oleh penumpang sebanyak 80 persen dari kuota dengan jumlah trip 30 kali sehari dan harga tiket Rp 350 ribu. Pada kondisi ini, lama balik modal sebesar 62 tahun.
Nah di skenario optimistis, disebutkan bahwa jumlah penumpang penuh atau 100 persen, dengan 39 trip sehari, dan harga tiket dibanderol Rp 400 ribu, maka balik modal hanya 33 tahun lagi.
Simulasi optimistis lainnya, bila kereta mampu menampung 100 persen penumpang sepanjang tahun dan jumlah rangkaian melayani perjalanan hingga 36 trip dalam sehari dan harga tiket dipatok Rp 300 ribu, maka butuh waktu 45,6 tahun untuk proyek ini balik modal.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Faisal Basri: Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa balik modal 139 tahun lagi