Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PB PMII menggelar lembaga dan diskusi publik hari Jumat (19/11/2021) di Hotel Aston, Jakarta Selatan.
Acara dibuka dengan peluncuran Lembaga Profesi Wirausahawan PB PMII oleh M. Rafsanjani (Sekretaris Jendral PB PMII), M. Syauqi Lumansyah (Direktur Lembaga Profesi Wirausahawan), dan Ramadhan (Sekretaris Lembaga Profesi Wirausahawan).
Acara ini juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara daring.
Sekretaris Lembaga Profesi Wirausahawan sekaligus penanggung jawab acara, Ramadhan menuturkan bahwa lembaga ini lahir berlandaskan akan gagasan besar K.H Hasyim Asyari dan Mbah Wahab Asbullah terkait ekonomi yang disebut Nadhlatut Tujar.
Baca juga: Bank Indonesia Sebut Aktivitas Ekspor Jadi Kontributor Terbesar Pertumbuhan Ekonomi 2021
"Gagasan ini merupakan salah satu embrio Nadhlatul Ulama yang berupa kebangkitan para pedagang dan ekonomi. Konsep ini sudah digaungkan oleh KH. Hasyim Asyari pada tahun 1918 di Surabaya dengan membuat Syirkatul Inan (koperasi Al-Inan). Semangat ini sudah selayaknya terus dijaga dan dipantik untuk membangkitkan ekonomi umat baik di PMII maupun di Nadhatul Ulama," kata Ramadhan.
Dia menambahkan, jika Budiman Sudjatmiko memiliki Bukit Algoritma, maka lembaga profesi wirausahawan PB PMII akan membuat Bumi Al-Harokah, badan usaha milik PMII.
Hal ini merupakan manifestasi pemikiran dan pergerakan di bidang ekonomi.
Diharapkan, nantinya badan usaha ini dapat menjadi embrio baru dari kebangkitan ekonomi, mengingat PMII memiliki banyak potensi dari segi massa maupun kualitas kader.
M. Syauqi Luqmansyah, Direktur Lembaga Profesi Kewirausahaan PB PMII, menjelaskan bahwa peluncuran badan usaha ini juga didasarkan pada tajuk kepengurusan yang disampaikan Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri yakni PB PMII harus dapat melakukan banyak transformasi.
Baca juga: Komisaris Telkom Abdi Negara: Infrastruktur Telekomunikasi untuk Event WSBK Berjalan Prima
Maka, Lembaga Profesional Wirusahawan melakukan transformasi di lingkup SDM khususnya bagi para pegiat interpreuner di PMII.
Badan Usaha Bumi Al-Harokah diharapkan dapat menjadi “kapal” bagi para milllenial untuk bertahan di “lautan” dunia kewirausahawan.
Pada sambutannya, Ketua Umum PB PMII yang kerap disapa Abe, berharap lembaga dan badan usaha ini dapat menjadi sebuah gebrakan baru bagi PMII untuk menyeimbangkan gerakan PMII tidak hanya pada isu ormas dan politik, namun juga pada gerakan-gerakan ekonomi.
“Harapannya, di tahun 2022 hingga 2024 nanti banyak kerja-kerja produktif yang dapat dilakukan tanpa melupakan nalar kritis sebagai seorang aktivis yang memiliki tanggung jawab kebangsaan dan keagamaan," katanya.
Baca juga: Incar Usaha Pengiriman Barang, Isuzu Traga Blind Van Punya Ruang Kargo Lebih Luas
Sebagai pengantar pada prosesi pembukaan, Sekretaris Jendral PB PMII, M. Rafsanjani menekankan bahwa semangat Nahdlatut Tujjar sangat penting dan relevan untuk digaungkan kembali untuk menginjeksi para pemuda dan aktivis untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Semangat Nahdlatut Tujjar ini sangat penting untuk digaungkan kembali untuk menginjeksi para anak muda bangsa Indonesia untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045, ke depannya direktur serta sekertaris lembaga ini dapat menyumbang apa yang menjadi persiapan generasi emas yang sama-sama kita dambakan di 2045."
"Untuk mencapai tujuan ini, kita harus bergandengan tangan dan berkolaborasi, tidak hanya dari unsur NU maupun PMII, namun juga bersama sahabat-sahabat dari HMI, GMNI, PMKRI, LMND dan lain sebagainya. Juga, yang tak kalah penting dari pemerintah dan unsur swasta," ujarnya.
Peresmian peluncuran Lembaga Profesi Kewirausahawan PB PMII dan Badan Usaha Milik PMII (BUMI) Al-Harokah dilakukan dengan pemukulan Gong yang dilakukan oleh Sekretaris Jendral PB PMII, Rafsanjani.
Selanjutnya acara ini diperkuat dengan diskusi publik yang bertema “Pahlawan Ekonomi: Digitalpreneur, Bangkitkan Semangat Nahdlatut Tujjar” yang di isi oleh para narasumber kompeten seperti Erdiriyo (Kepala Bidang Keuangan Syariah), Arif Nugroho (Chief Financial Media Group), Junanto Herdiawan (Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia), Abdul Khaliq (Ketua Umum DPP HPN), Fima Rosyidah (Mentor MEP, Direktur PT. Fokus Target Solution), Ratu (Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM).