News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Wall Street Berubah Menjadi Merah Gara-gara Omicron Masuk AS

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan Wall Street di Kota New York.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Rata-rata indeks utama Wall Street turun lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu kemarin, setelah reli memudar karena meningkatnya kecemasan investor terkait varian baru virus corona (Covid-19) 'omicron'.

Hal ini dipicu konfirmasi kasus pertama varian tersebut di Amerika Serikat (AS), sedangkan pasar juga mencerna komentar Fed mengenai inflasi.

Dikutip dari laman Reuters, Kamis (2/12/2021), setelah naik sebanyak 1,9 persen pada pagi hari, S&P 500 melepaskan semua kenaikannya di sore hari bersama dengan Dow dan Nasdaq yang turun paling banyak pada hari itu.

Baca juga: Cegah Varian Omicron, Luhut: Pejabat Negara Dilarang ke Luar Negeri

Baca juga: Pasar Saham Bullish, Bonus Pekerja Wall Street Naik 35 Persen Tahun Ini, Tertinggi Sejak 2009


Ketiga indeks acuan ini menembus level teknis utama selama sesi.

Pada Rabu sore, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan bahwa negara itu telah mendeteksi kasus pertama varian Omicron yang telah menginfeksi seseorang yang berasal dari Afrika Selatan, lokasi pertama di mana varian tersebut ditemukan kali pertama.

Sebelumnya pada Rabu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pembuat kebijakan harus siap untuk menanggapi kemungkinan inflasi tidak akan surut pada paruh kedua tahun depan seperti yang diharapkan.

Wall Street pun telah jatuh pada hari Selasa lalu, setelah Powell mengejutkan pasar dengan memberi sinyal bahwa bank sentral akan mempertimbangkan untuk mempercepat penarikan program pembelian obligasi pada pertemuan Desember mendatang, di tengah lonjakan inflasi.

"Pasar bergulat dengan kekhawatiran terhadap varian Omicron yang mungkin kebal vaksin, dan Powell lebih hawkish dari yang diharapkan," kata Kepala Investasi di Independent Advisor Alliance di Charlotte North Carolina, Chris Zaccarelli.

Wall Street telah jatuh secara tajam pada hari Jumat lalu saat investor kali pertama mendengar tentang varian Omicron.

Karena pejabat kesehatan AS mengatakan bahwa mereka belum mengetahui seberapa menular atau berbahayanya varian tersebut dan seberapa banyak perlindungan yang diberikan oleh vaksin yang ada.

Kemudian pada Senin lalu, pasar pun rebound tajam karena investor mencari saham murah setelah aksi jual, hanya untuk jatuh lagi pada Selasa setelah komentar yang dilontarkan Powell.

"Kami mencoba untuk membeli penurunan lagi (pada Rabu kemarin), namun kabar bahwa Omicron ada di sini telah membuat investor khawatir," jelas Zaccarelli.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 461,68 poin atau 1,34 persen menjadi 34.022,04.

Sedangkan S&P 500 (.SPX) kehilangan 53,96 poin atau 1,18 persen, menjadi 4.513,04.

Lalu Nasdaq Composite (.IXIC) turun 283,64 poin atau 1,83 persen, menjadi 15.254,05.

Dow ditutup di bawah rata-rata pergerakan 200 hari untuk kali pertama sejak 13 Juli 2020, sementara S&P berakhir di bawah rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya sejak 13 Oktober lalu, dan Nasdaq mengakhiri sesi di bawah rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kali sejak 14 Oktober.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini