News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Heboh Seruan Boikot Pada JNE, Berikut Penjelasan Manajemen

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Kurir JNE saat mengirimkan paket kepada warga disaat air surut di Pulau Belakangpadang, Batam, Provinsi Kepulaun Riau

Menanggapi soal prospek bisnis logistik, JNE, salah satu pemain di industri tersebut mengatakan, perkembangan e-commerce yang begitu cepat, menjadi salah satu penyebab kebutuhan akan pengiriman barang ikut meningkat secara signifikan.

Bahkan, JNE sempat menargetkan, mampu mencatatkan pertumbuhan volume pengantaran produk sekitar 30%-40% di tahun 2021.

Vp of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan, di tahun ini tampak tren yang meningkat adalah pengiriman barang langsung ke konsumen atau masyarakat (C to C).

Oleh karena itu, JNE akan terus mengembangkan berbagai hal yang dapat memenuhi kebutuhan pengiriman konsumen terkini.

Di antaranya adalah meningkatkan kualitas produk layanan atau fasilitas seperti Cash on Delivery (COD), e-payment atau cashless, friendly logistic, JNE Trucking (JTR), dan sebagainya.

“Berbagai strategi JNE lakukan, seperti analisis dan riset secra internal yang terus dijalankan sehingga inovasi-inovasi dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan saat ini,” ungkap Eri, Kamis (4/11).

Di samping itu, bertambahnya jumlah volume pengiriman JNE yang didorong oleh meningkatnya kebutuhan pengiriman oleh masyarakat, berdampak pula terhadap bisnis para pelaku e-commerce atau Usaha Kecil Menengah (UKM).

Maka dari itu, dukungan diberikan oleh JNE lewat program-program seperti promo diskon ongkos kirim, cashback, dan sebagainya sehingga diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk berbelanja online sekaligus meningkatkan penjualan para pelaku UKM.

Momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 11.11 dan 12.12 juga coba dimanfaatkan oleh JNE. Biasanya, pada momen peak season seperti Harbolnas jumlah pengiriman JNE meningkat lebih dari 30%.

“Jadi saat ini, peak season itu bukan hanya Ramadan, Idulfitri, Natal, dan tahun baru saja, melainkan juga Harbolnas dan Harbokir ikut termasuk,” imbuh Eri.

Harbokir sendiri merupakan akronim dari Hari Bebas Ongkos Kirim yang tiap tahun dilaksanakan dalam rangka perayaan hari ulang tahun JNE serta program yang dijalankan untuk mendorong transaksi belanja online, seperti diskon ongkir, cashback, dan lain sebagainya.

JNE pun terus berupaya melakukan ekspansi bisnis. Saat ini, JNE memiliki lebih dari 8.000 titik layanan di seluruh Indonesia. Adapun penambahan titik layanan rata-rata sekitar 10% di tiap tahun.

JNE terus mengembangkan jaringan hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan.

Dengan tersebarnya jumlah jaringan tersebut, maka akan memudahkan pelanggan dalam menjangkau titik layanan JNE sampai ke pelosok Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini