News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsensus Analis: Pendapatan LPKR Diproyeksikan Naik hingga Rp 15,48 Triliun di 2002

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsensus analis memprediksi kinerja pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) akan terus bertumbuh di 2022, melanjutkan tren positif pada tahun 2021.

Menurut konsensus analis di Bloomberg, LPKR diperkirakan akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp15,48 triliun di 2022.

"Pendapatan LPKR pada tahun 2022 yang sebesar Rp15,48 triliun naik dari proyeksi pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp14,59 triliun dan realisasi pada tahun 2020 senilai Rp11,96 triliun," papar konsensus analis Bloomberg dikutip, Rabu (8/12/2021).

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa juga memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun pada tahun 2022, dengan perolehan laba bersih Rp233 miliar.

“Pendapatan LPKR turut ditopang penjualan apartemen dan rumah tapak yang sudah dibangun. Dapat diperkirakan bahwa LPKR memiliki persediaan properti Rp1,2 triliun," ujarnya.

Baca juga: Penjualan Unit DIRE ke Investor Jepang Berdampak Positif Terhadap LPKR

Kinerja LPKR juga ditandai dengan naiknya pendapatan sepanjang 9 bulan pertama tahun 2021.

Pendapatan LPKR naik 44% YoY (year on year) menjadi Rp10,9 triliun dan EBITDA naik sebesar 84% menjadi Rp2,9 triliun, seiring dengan pertumbuhan bisnis pengembangan properti dan layanan kesehatan.

Baca juga: Pendapatan LPKR Capai Rp 10,95 Triliun dan EBITDA Rp 2,9 Triliun pada Kuartal Ketiga 2021

Per September tahun 2021, pendapatan properti LPKR naik 26% YoY menjadi Rp3 triliun, kesehatan naik 47% YoY menjadi Rp5,9 triliun, dan properti sewa naik 72,7% YoY menjadi Rp2,07 triliun.

CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus Covid-19.

"Hal ini didukung juga oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial," ujarnya. 

Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini